Pola Makan Ini Jadi Pemicu Diabetes pada Anak
Orang tua perlu mengatur asupan makanan, dengan mengutamakan pemberian protein hewani sejak awal anak tumbuh.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso menyebut,
diabetes melitus (DM) tipe 2 erat dengan pola makan seperti tinggi karbohidrat.
Karena itu sejak awal anak tumbuh, orang tua perlu mengatur asupan makanan, dengan mengutamakan pemberian protein hewani.
Selain mencegah stunting, protein hewani mampu pula mencegah DM tipe 2.
Baca juga: IDAI Catat 1.645 Kasus Diabetes Melitus Anak Tahun 2023, Mayoritas Usia 10-14 Tahun
"Apabila makanan seorang anak dari awal mula yaitu sudah selalu tinggi indeks glikemik tinggi, karbohidrat tinggi, gula tinggi, tepung apalagi ditambah lagi tinggi minyak transfer ya inilah yang menjadi cikal bakal asal muasal diabetes (DM 2)," kata dia dalam press briefing, Rabu (1/2/2023).
Ia memaparkan, makanan dengan indeks glikimek tinggi berupa snack, junk food membuat gula darah mereka naik.
"Kemudian turun drastis anak laper lagi crafting makan yang seperti itu lagi terus-terus seperti itu sehingga insulin ini akan diproduksi terus-menerus dan akhirnya insulin tinggi kadarnya dalam darah dan kemudian pankreasnya menjadi over," papar dokter Piprim.
Piprim menyatakan, gaya hidup serba modern yang banyak dijalankan sekarang sangat memungkinkan DM tipe 2 banyak didapati pada anak-anak.
"Biasanya DM tipe 2 menyerang orang dewasa yang sudah umur-umurnya 40 tahun ke atas mungkin ya sekarang ini banyak yang menyerang remaja," terang dia.
Selain menjaga pola makan, anak-anak juga perlu menerapkan gaya hidup sehat lainnya seperti aktif bergerak, berolahraga, dan cukup tidur.
"Gaya hidup lain seperti gadget, anak-anak yang enggak mau gerak, olahraga, tidurnya kurang juga akan mempercepat terjadinya penyakit generatif, penuaan dini karena terjadinya inflamasi kronik," kata Piprim.