Menkes Sebut Stunting Seperti Kanker, Imbau Jangan Sampai Stadium Empat
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ungkapkan stunting serupa kanker yang memiliki stadium.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ungkapkan stunting serupa kanker yang memiliki stadium.
Jika sudah berada di stadium akhir atau empat, maka telah terhitung telat.
Baca juga: Cara Kuatkan Pasien Hadapi Kanker, Ikuti Komunitas hingga Cerdas Saring Informasi Pengobatan
"Stunting itu kaya kanker. Ada stadiumnya. Kalau sudah sampai stunting itu sudah telat. Kalau di kita kaya kanker stadium empat. Kemungkinan untuk sembuh kecil sekali," ungkapnya pada Sosialisasi Kebijakan Intervensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023 secara virtual, Jumat (3/2/2023).
Budi menyebutkan jika data yang didapat, untuk bisa menyembuhkan rata-rata di bawah lima persen.
Itu pun jika pengobatan benar-benar dilakukan secara intensif di rumah sakit.
"Paling tinggi 20 persen. Jadi kalau ada bayi stunting sekarang, 4,4 juta, itu paling dengan kerja super keras hanya 20 persen. Yang lain sudah pasti stunting, jadi sudah telat," tegasnya.
Oleh karena, Budi menghimbau untuk lebih menekankan pencegahan, jangan sampai stunting.
Baca juga: Menkes Budi Gunadi Kejar Target Angka Stunting Nasional Turun ke Level 17 Persen Tahun Ini
Sebelum masuk stunting, dimulai stadium satu yaitu berat badan tidak naik.
Kedua, stadium kedua dengan tanda berat yang badan turun.
Stadium tiga atau gizi kurang. Dan terakhir barulah stadium empat yaitu gizi buruk.
Budi sekali lagi menekankan agar anak tidak melewati stadium pertama tanpa intervensi.
"Karena kalau sudah turun di stunting sudah gawat. Jadi saran saya untuk teman-teman, kepala dinas kesehatan fokus ke stadium pertama. Jadi begitu timbang dua bulan tidak naik, langsung dikasih protein hewani," himbau Budi.
Budi pun mengungkapkan jika dalam waktu dua minggu, anak bisa kembali normal dengan pemberian protein hewani secara rutin.
"Berbeda kalau sudah stunting. Mahal, lama harus di rumah sakit. Kalau masih masuk tahap satu stuntingnya, dikasih saja protein hewani. Telur, ikan, ayam susu, ia bisa kembali seperti semula," pungkasnya.