Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Menkes Sebut Stunting Seperti Kanker, Imbau Jangan Sampai Stadium Empat

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ungkapkan stunting serupa kanker yang memiliki stadium.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Menkes Sebut Stunting Seperti Kanker, Imbau Jangan Sampai Stadium Empat
Tangkap Layar Youtube Sekretariat Presiden
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ungkapkan stunting serupa kanker yang memiliki stadium. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ungkapkan stunting serupa kanker yang memiliki stadium.

Jika sudah berada di stadium akhir atau empat, maka telah terhitung telat.

Baca juga: Cara Kuatkan Pasien Hadapi Kanker, Ikuti Komunitas hingga Cerdas Saring Informasi Pengobatan

"Stunting itu kaya kanker. Ada stadiumnya. Kalau sudah sampai stunting itu sudah telat. Kalau di kita kaya kanker stadium empat. Kemungkinan untuk sembuh kecil sekali," ungkapnya pada Sosialisasi Kebijakan Intervensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023 secara virtual, Jumat (3/2/2023).

Budi menyebutkan jika data yang didapat, untuk bisa menyembuhkan rata-rata di bawah lima persen.

Itu pun jika pengobatan benar-benar dilakukan secara intensif di rumah sakit.

"Paling tinggi 20 persen. Jadi kalau ada bayi stunting sekarang, 4,4 juta, itu paling dengan kerja super keras hanya 20 persen. Yang lain sudah pasti stunting, jadi sudah telat," tegasnya.

Berita Rekomendasi

Oleh karena, Budi menghimbau untuk lebih menekankan pencegahan, jangan sampai stunting.

Baca juga: Menkes Budi Gunadi Kejar Target Angka Stunting Nasional Turun ke Level 17 Persen Tahun Ini

Sebelum masuk stunting, dimulai stadium satu yaitu berat badan tidak naik.

Kedua, stadium kedua dengan tanda berat yang badan turun.

Stadium tiga atau gizi kurang. Dan terakhir barulah stadium empat yaitu gizi buruk.

TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Upaya pencegahan Stunting terus dilakukan Satgas Yonif Raider 142/KJ melalui Pos Karubaga dengan melakukan pemeriksaan kesehatan, gizi dan tumbuh kembang anak, bertempat di Jalan Kogome, Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (18/01/2023). //PUSPEN TNI
TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Upaya pencegahan Stunting terus dilakukan Satgas Yonif Raider 142/KJ melalui Pos Karubaga dengan melakukan pemeriksaan kesehatan, gizi dan tumbuh kembang anak, bertempat di Jalan Kogome, Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (18/01/2023). //PUSPEN TNI (TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI)

Budi sekali lagi menekankan agar anak tidak melewati stadium pertama tanpa intervensi.

"Karena kalau sudah turun di stunting sudah gawat. Jadi saran saya untuk teman-teman, kepala dinas kesehatan fokus ke stadium pertama. Jadi begitu timbang dua bulan tidak naik, langsung dikasih protein hewani," himbau Budi.

Budi pun mengungkapkan jika dalam waktu dua minggu, anak bisa kembali normal dengan pemberian protein hewani secara rutin.

"Berbeda kalau sudah stunting. Mahal, lama harus di rumah sakit. Kalau masih masuk tahap satu stuntingnya, dikasih saja protein hewani. Telur, ikan, ayam susu, ia bisa kembali seperti semula," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas