Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Ketika Anak Mengalami Kekerasan Seksual, Lingkungan Seperti Ini yang Perlu Dibangun Orang Tua

dr Eva Devita Harmoniati, SpA(K) mengatakan yang perlu diciptakan oleh orangtua adalah lingkungan kondusif untuk anak bercerita. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Ketika Anak Mengalami Kekerasan Seksual, Lingkungan Seperti Ini yang Perlu Dibangun Orang Tua
ISTIMEWA
ilustrasi anak mengalami kekerasan seksual. Ketika menjadi korban kekerasan seksual, anak rentan mengalami gangguan tumbuh kembang, khususnya dari sisi psikis.  

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketika menjadi korban kekerasan seksual, anak rentan mengalami gangguan tumbuh kembang, khususnya dari sisi psikis. 

Lantas lingkungan seperti yang perlu dibangun orang tua bagi anak korban kekerasan seksual?

Ketua Satgas Perlindungan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Eva Devita Harmoniati, SpA(K) mengatakan yang perlu diciptakan oleh orangtua adalah lingkungan kondusif untuk anak bercerita.

Baca juga: Kenapa Anak Sulit Melapor Ketika Menerima Kekerasan Seksual? Berikut Penyebabnya

"Lingkungan agar anak bisa mengungkapkan apa yang dirasakannya, jadi anak lebih komunikatif," ungkapnya pada media briefing, Jumat (17/2/2023). 

Apalagi anak-anak yang mengalami kekerasan seksual cenderung menutup diri.

"Mereka takut disalahkan, takut kejadian itu berulang. Selain itu mereka merasa malu dengan apa yang terjadi pada dirinya," kata dr Eva lagi. 

BERITA REKOMENDASI

Selain itu lingkungan yang diperlukan adalah lingkungan yang bisa membangun hubungan komunikasi interaktif dengan anak.

"Jadi anak bukan dikucilkan. Tapi tetap ditemani," ucap dr Eva menambahkan. 

Lebih lanjut, dr Eva mengatakan jika anak juga butuh lingkungan yang dapat mengalihkan anak dari peristiwa kekerasan tersebut.

Baca juga: Pentingnya Edukasi untuk Mengatasi Kekerasan Seksual pada Anak

Anak dialihkan dengan perhatian atau kegiatan yang menyenangkan.

"Untuk melupakan sedikit demi sedikit apa yang sudah dialami. Jadi lingkungan yang hangat, komunikatif, sehingga anak bebas untuk bercerita," pungkasnya. 


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas