Penanganan Setiap Pasien Gangguan Fertilitas Tidak Bisa Dilakukan Selalu Secara Standar
Keberhasilan kehamilan pasien melalui, program hamil alami, IVF (Bayi Tabung), Inseminasi (IUI), dan Senggama Terjadwal memiliki keunikan sendiri.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Munculnya permasalahan fertilitas atau ketidakmampuan secara alami untuk mendapatkan kehamilan dipicu banyak faktor.
Chief Executive Officer Pusat Fertilitas Bocah Indonesia, dr Pandji Sadar mengatakan, fakta ini membuat penanganannya pasien di pusat fertilitas harus dilakukan multidisiplin dan ditangani oleh beberapa expert.
"Penanganan setiap pasien tidak bisa dilakukan selalu secara standar," kata kata Pandji Sadar di sela-sela program Kumpul Bocah di Jakarta belum lama ini.
Baca juga: Apa Saja Faktor Keberhasilan Bayi Tabung? Ini Kata Dokter Fertilitas
Sehingga, kata dia, keberhasilan kehamilan pasien dan kelahiran bocah baik melalui, program hamil alami, IVF (Bayi Tabung), Inseminasi (IUI), dan Senggama Terjadwal (ST) memiliki keunikan sendiri.
"Setiap pasien memiliki keunikan perjalanan promilnya, that’s why kami menyebutnya The Bocah Unique Journey,"
Marketing Communication Manager Pusat Fertilitas Bocah Indonesia, Denny Lian mengatakan, acara kumpul bocah ini menjadi sebuah ajang selebrasi untuk merayakan keberhasilan menghadirkan kebahagiaan Ayah Bunda dalam memiliki buah hati, melalui berbagai progam hamil.
"Kami bukan hanya melayani program hamil berbantu seperti inseminasi buatan dan bayi tabung namun kami juga melayani berbagai program hamil lainnya, seperti program hamil alami dan senggama terjadwal," katanya.
Selebrasi 300 Bayi Bocah Indonesia merupakan jumlah gabungan keberhasilan kehamilan dan kelahiran para pasien Bocah Indonesia melalui, Program Hamil Alami, IVF (Bayi Tabung), Inseminasi (IUI), dan Senggama Terjadwal (ST).
"Tingkat keberhasilan promil IVF 2022 di Bocah Indonesia sendiri telah mencapai angka 41 persen menjadi sebuah prestasi tersendiri bagi klinik yang masih tergolong baru," kata Denny.
Turut hadir bayi tabung pertama Bocah Indonesia, Beatrice Zivara Pelita, serta bayi tabung ke 100, Jingga Langit Tenggara, acara ini kian meriah lagi karena turut dihadiri para bayi hasil progam hamil di Bocah Indonesia.
Turut dihadiri Dhea Ananda dan Wardah Maulina, selebritas yang telah berhasil menjalankan program hamilnya di Bocah Indonesia, acara ini diharapkan mampu menggugah rasa para pejuang dua garis untuk tetap semangat dan terus berjuang mencapai keinginan memiliki buah hati.
Selebrasi 300 Bayi Bocah Indonesia, menjadi bukti nyata Bocah Indonesia mampu menjadi rumah harapan bagi para pejuang dua garis.
"Terbukti semenjak Bocah Indonesia hadir pada pertengahan 2019 silam, Bocah Indonesia telah menjadi kepercayaan bagi lebih dari 12.000 pasangan yang memeriksaan kesuburan serta progam hamilnya," katanya.