Kepala BKKBN Ingatkan Calon Pengantin Harus Sehat agar Bayi Tidak Stunting
Kepala BKKBN Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp. O.G (K) tekankan setiap pasangan calon pengantin harus sehat dan tidak boleh anemia.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp. O.G (K) tekankan setiap pasangan calon pengantin harus sehat dan tidak boleh anemia.
Hal ini supaya bayi yang akan dilahirkan nanti sehat dan tidak mengalami stunting.
“Yang mau nikah harus sehat. Yang mau hamil dan melahirkan harus sehat," tegasnya pada keterangan resmi yang diterima Tribunnews, Jumat (10/3/2023).
Saat menikah, kata Hasto ada beberapa syarat yang perlu dilaksanakan.
Di antaranya seperti lingkar lengan atas minimal 23,5 centimeter. Lalu hemoglobin berada di angka 12 ke atas.
"Jika kurang berarti anemia. Jika setelah diperiksa syarat itu kurang, maka boleh nikah. Tapi jangan hamil dulu. Jika hamil anaknya berpotensi stunting,” tegas Hasto.
Selain soal kesehatan calon pengantin, Hasto juga menjelaskan soal protein tinggi yang bisa cegah stunting.
Protein pun tidak perlu mahal, banyak bahan makanan yang murah tapi mengandung protein tinggi.
Misalnya saja ikan lele, Hasto mengatakan kandungan lele lebih bagus dari daging sapi.
“Yang membuat lele lebih bagus dari daging sapi adalah karena ikan lele mengandung DHA dan Omega 3 yang mencerdaskan otak bayi," jelas Hasto.
Selain lele, ikan asin atau gereh tidak bisa dipandang sepele, karena mengandung kalsium yang diperlukan ibu hamil.
Kepala BKKBN juga mengingatkan akan khasiat daun Kelor.
Daun ini mengandung protein yg menyerupai protein hewani.
Baca juga: Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo Hadiri Rakerda Penurunan Stunting di Kalimantan Timur
"Cara memasaknya dengan membuang batangnya, hanya daunnya saja (yang diolah). Daun kelor dibandingkan tomat dan wortel lebih tinggi kandungan kalsiumnya,”. Jelas Hasto.
Menurut Hasto, protein tinggi akan mencegah tiga dampak stunting yaitu pendek, tidak cerdas dan mudah sakit.
Selain itu Hasto menjelaskan jika bayi yang sudah lahir, tidak boleh terlewat imunisasi wajib.
Imunisasi lengkap didukung dengan lingkungan bersih akan menghindarkan dari bayi yang sakit-sakitan, terutama diare.
“Jika anak sering diare, berat badan tidak naik, tiga bulan berat tidak naik, tinggi badan tidak bertambah. Anak terindikasi stunting,” pungkasnya.