PUASA SEHAT, Kapan Penderita Diabetes Perlu Batalkan Puasa? Begini Kata Dokter
Setidaknya ada tiga hal kondisi bagi penyandang diabetes disarankan untuk membatalkan puasanya.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Penderita diabetes sebenarnya diperbolehkan dan aman berpuasa.
Asalkan gula darahnya dapat terkendali dengan baik.
Baca juga: Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes Saat Puasa, Salah Satunya Jangan Lewatkan Sahur
Namun, bagi penyandang diabetes perlu tahu, kapan mereka harus membatalkan puasa.
Setidaknya ada tiga hal kondisi bagi penyandang diabetes disarankan untuk membatalkan puasanya.
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Endokrinologi Metabolik dan Diabetes RS Pondok Indah –
dr. M. Ikhsan Mokoagow, M.Med.Sci, Sp. P. D., Subsp. E. M. D, FINASIM.
Pertama penyandang diabetes disarankan untuk membatalkan puasanya jika kadar gula darah (kurang) dari < 70 mg/dL.
Baca juga: PUASA SEHAT, Berpuasa dapat Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes
Kedua, puasa dianjurkan untuk dibatalkan jika kadar gula darah (melebihi) > 300 mg/dL.
Ketiga, terdapat gejala-gejala hipoglikemia (kadar gula darah terlalu rendah), dehidrasi, atau penyakit akut lainnya.
![Ilustrasi pemeriksaan diabetes](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-pemeriksaan-diabetes-10.jpg)
"Pemantauan gula darah harus dilakukan dengan lebih ketat untuk mencegah terjadinya komplikasi selama berpuasa," tegas dr Ikhsan pada keterangannya, Rabu (29/3/2023).
Upaya ini dilakukan untuk mencegah beberapa komplikasi yang rentan dialami oleh penderita diabetes, di antaranya seperti:
1. Hipoglikemia dan hiperglikemia
![ilustrasi.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/penyintas-covid-19-berisiko-terkena-diabetes.jpg)
Hipoglikemia adalah penurunan kadar gula darah di bawah kadar normal (kurang dari 70 mg/dl-3,9 mmol/l).
Hiperglikemia adalah kenaikan gula darah di atas kadar normal (di atas 300 mg/dl-16,6 mmol/l) yang dapat menyebabkan ketoasidosis diabetik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.