PUASA SEHAT, Kapan Penderita Diabetes Perlu Batalkan Puasa? Begini Kata Dokter
Setidaknya ada tiga hal kondisi bagi penyandang diabetes disarankan untuk membatalkan puasanya.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Kedua hal tersebut dapat terjadi pada penyandang diabetes yang berpuasa.
2. Ketoasidosis diabetikum
Gangguan tersebut terjadi ketika sel-sel tubuh tidak mendapatkan cukup glukosa.
Tubuh mulai membakar lemak untuk energi.
Ketika tubuh membakar lemak, bukan glukosa, hal tersebut memproduksi limbah yang disebut keton.
Keton dapat membuat kondisi darah menjadi asam dan ini bisa menjadi hal yang berbahaya.
Risiko ketoasidosis diabetik dapat meningkat lebih lanjut karena pengurangan insulin yang berlebihan.
"Bisa juga berdasarkan asumsi bahwa asupan makanan berkurang selama sebulan," paparnya lagi.
3. Dehidrasi dan trombosis
Puasa selama bulan Ramadan dapat menyebabkan dehidrasi karena kurangnya asupan cairan serta cuaca panas dan lembap.
Dehidrasi dapat menghasilkan viskositas atau kekentalan pada darah yang lebih tinggi.
Sehingga, meningkatkan kemungkinan trombosis atau terjadinya bekuan darah.
Bagi penyandang diabetes yang memilih untuk berpuasa selama bulan Ramadan, penting untuk minum banyak air selama setelah berbuka atau ketika sahur.
Tetap terhidrasi dapat membantu mencegah dehidrasi dan komplikasi terkait.
Komplikasi yang mungkin terjadi cukup mengkhawatirkan.
"Karenanya, sebelum memutuskan untuk ikut berpuasa penyandang diabetes sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Karena kondisi tubuh setiap penyandang diabetes berbeda,"pungkasnya.