Dinkes DKI Ingatkan Ancaman Penyakit Menular di Tengah Musim Pancaroba
Bakteri dan kuman lebih mudah masuk ke dalam tubuh manusia ditambah imunitas juga terganggu karena kelelahan dan stress karena musim penghujan
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila ingatkan ancaman penyakit menular di tengah musim pancaroba.
Pada musim pancaroba, terdapat masa peralihan antara musim panas dengan dingin.
"Dengan kondisi cuaca yang ekstrim, ini akan memengaruhi risiko orang yang mudah sakit," ungkap Ngabila pada keterangan l, Sabtu (15/4/2023).
Selain itu, ada pula karena faktor imunitas yang menurun karena faktor kelembaban itu sendiri dan cuaca.
Di satu sisi virus, bakteri dan kuman lebih mudah masuk ke dalam tubuh manusia.
Baca juga: Tetap Sehat di Musim Pancaroba, Ini Tips Menjaga Stamina Tubuh agar Tak Gampang Sakit
Ditambah imunitas juga terganggu karena kelelahan dan stress karena musim penghujan.
Situasi menjadi lebih tidak kondusif.
"Nah tapi yang perlu diketahui bahwa penyakit itu tidak hanya penyakit yang menular melalui saluran pernapasan, tetapi juga bisa melalui saluran pencernaan," kata Ngabila lagi.
Oleh karena itu jika memang badan sedang tidak sehat, atau akan berkunjung ke tempat yang ramai, sebaiknya menggunakan masker, atau disiplin bermasker.
Karena penyakit pernapasan sendiri tidak hanya Covid-19Tapi ada juga batuk, pilek, infleunza, tuberkolosis, difteri, campak rubella dan sebagainya.
"Jadi cegah sakit dengan lebih disiplin bermasker, terutama ketika sedang tidak sehat, di transportasi publik atau lingkungan yang padat kerumunan," kata Ngabila lagi.
Lebih lanjut ia pun menganjurkan untuk menjaga imunitas dengan perilaku hidup bersih dan sehat.
Ditambah mengonsumsi makanan dan minuman yang baik dan cukup.
"Lalu juga untuk cegah sakit dengan disiplin bermasker dan menjaga imunitas. Mencegah komplikasi dan kematian adalah dengan deteksi dini," pungkasnya