Jangan Sembarang Peluk dan Cium Anak Saat Kumpul Lebaran, Bisa Tingkatkan Risiko Infeksi
Tidak hanya peluk dan cium, apa bila ada riwayat berkumpul saat lebaran dengan orang banyak, akan tetap meningkatkan risiko penyakit infeksi.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat lebaran menjadi momen berkumpul oleh keluarga.
Di saat berkumpul, anak kecil sering menjadi sasaran empuk peluk dan cium.
Baca juga: Pasien Subvarian Arcturus Alami Batuk dan Radang Paru-paru, Warga Bergejala Dianjurkan ke Faskes
Namun, orangtua perlu berhati-hati, karena anak rentan terinfeksi penyakit.
Hal ini disampaikan oleh Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Himawan Aulia Rahman, SpA.
"Banyak batuk, pilek, mencret ada kaitan di peluk cium? Tentu saja ada. Semuanya paling umum terjadi infeksi orang lain," ungkapnya pada media briefing virtual, Selasa (27/4/2023).
Sebenarnya tidak hanya peluk dan cium, apa bila ada riwayat berkumpul saat lebaran dengan orang banyak, akan tetap meningkatkan risiko penyakit infeksi.
Di antara infeksi yang rentan dialami anak-anak usai Lebaran adalah seperti batuk dan pilek.
"Bukan hanya dipeluk dan cium, tapi saat anak bermain dengan anak lain atau saudara. Itu bisa menjadi infeksi penyakit batuk pilek dan mencret," paparnya.
Oleh karena itu, dr Himawan menganjurkan pada orangtua harus mengetahui dulu apakah anak tersebut dalam kondisi bahaya atau tidak.
Baca juga: Anak Batuk Pilek Saat Pandemi, Bagaimana Mendeteksi Terpapar Covid-19 atau Tidak? Ini Kata Dokter
Kalau batuk atau pilek dalam kategori ringan, maka bisa dirawat di rumah terlebih dahulu.
Tapi kalau sudah gejala lebih berat sepeti sesak tentu ditangani di rumah sakit.
"Selain termometer, wajib punya di rumah tentu obat panas seperti parasetamol," paparnya lagi.
Orangtua harus disiapkan di rumah sebagai pertologan pertama saat anak demam.
Selain itu ia menganjurkan para orangtua untuk mengenakan masker pada anak-anak.
"Anak-anak banyak berkumpul, banyak bertemu orang lain, tidak memakai masker, itu bisa menyebabkan risiko batuk pilek," pungkasnya.