Kolesterol Jadi Penyakit yang Mengintai Masyarakat Setelah Momen Lebaran
Banyak orang mengkonsumsi menu wajib khas Lebaran, padahal dibalik kenikmatan makanan bersantan itu ada risiko kesehatan mengintai yakni kolesterol.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Theresia Felisiani
Penyakit inilah yang kemudian mendorongnya mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.
"Dulu kolesterol total saya bisa di sekitaran 200, cek beberapa kali kurang lebih sama hasilnya. Karena saya tidak mau minum obat, akhirnya benar-benar niat memutuskan hidup lebih sehat," kata Adrian, dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (27/4/2023).
Ia pun kini lebih banyak mengkonsumsi sayuran, buah, suplemen hingga rutin berolahraga di sela kesibukannya.
"Pola makan saya ubah dengan memperbanyak sayur dan buah. Olahraga tipis-tipis selalu saya sempatkan di sela kesibukan, asupan suplemen yang (punya) kandungan Omega-3 nya mencapai 500 mg dan ditambah pula dengan vitamin E. Konsisten melakukan perubahan gaya hidup, kolesterol total saya sekarang ada di bawah 200. Terakhir cek ada di angka 178," jelas Adrian.
Sementara itu American Heart Association merekomendasikan pasien yang memiliki kadar trigliserida tinggi untuk mengkonsumsi 4 gram Omega 3 setiap harinya.
6. Dark Chocolate
Menurut Medical News Today, dark chocolate mengandung kakao yang memiliki flavonoid.
Flavonoid adalah sekelompok senyawa yang banyak ditemukan pada buah dan sayuran.
Dark chocolate memiliki sifat antioksidan dan anti inflamasi yang bermanfaat bagi kesehatan.
Penelitian membuktikan bahwa mengkonsumsi kakao secara teratur dapat menurunkan kadar kolesterol LDL dan tekanan darah sekaligus meningkatkan kadar kolesterol HDL.
Namun konsumsilah dark chocolate dalam jumlah sedang, karena jenis makanan ini kaya akan lemak jenuh dan gula.
Sumber: https://www.thequint.com/amp/story/fit/cholesterol-and-diet-snacks-to-manage-high-cholesterol-levels