Waspadai Nyeri Menstruasi yang Timbulkan Rasa Sakit Tidak Tertahankan dan Tak Kunjung Hilang
Nyeri haid atau dismenore perlu diwaspadai apabila sakit yang muncul tidak tertahankan dan tidak kunjung hilang
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hampir semua wanita pasti mengalami nyeri saat menstruasi di bagian rahim dan rasa sakit ini menjadikan beberapa wanita tidak mampu melakukan kegiatan apapun kondisi.
Nyeri haid atau dismenore perlu diwaspadai apabila sakit yang muncul tidak tertahankan dan tidak kunjung hilang karena bisa menjadi tanda adanya penyakit atau gangguan tertentu.
Umumnya dismenore muncul pada saat tiga hari pertama menstruasi di mana menimbulkan rasa nyeri yang berdenyut atau kram pada perut bagian bawah dan bisa disertai keluhan lain berupa diare, mual, pusing hingga nyeri kepala.
Baca juga: Benarkah Nyeri Haid Menghilang Saat Sudah Menikah? Begini Penjelasan Dokter
Dilansir dari Tribun Health, dr Binsar Martin Sinaga, FIAS merupakan seorang Medical Sexologist di klinik RMC Depok, MMAC Jakarta Selatan mengatakan, dismenore ini disebabkan oleh kontraksi otot rahim, kontraksi endometrium atau otot rahim.
"Akibat dari kontraksi ini maka akan mengeluarkan, jadi begitu kontraksi ada pembuluh-pembuluh darah nih di otot rahim itu maka pembuluh darahnya itu akan mengalami penyempitan dan apa yang terjadi, sehingga akhirnya supplay oksigen ke otot-otot rahim berkurang sehingga memicu nyeri," katanya.
Saat menstruasi, dinding rahim akan meluruh dan berkontraksi lebih kencang untuk mengeluarkan sel telur yang tidak dibuahi dan keluarnya sel telur, jaringan dinding rahim inilah yang tampak menyerupai darah haid.
Kontraksi ini dapat menekan pembuluh darah yang mengelilingi rahim, sehingga memutus suplai darah dan oksigen ke rahim.
Baca juga: Nyeri Haid Karena Endometriosis Bisa Sebabkan Masalah Mental
Kondisi tersebut menyebabkan jaringan rahim melepaskan bahan kimia yang menimbulkan rasa nyeri, seperti prostaglandin yang dapat membuat otot rahim berkontraksi semakin kencang, sehingga menimbulkan nyeri haid.
Zat ini juga dapat menimbulkan beberapa keluhan lain saat haid, seperti mual, mulas, lemas, dan sakit kepala.
Setelah menstruasi selesai, jumlah prostaglandin akan berkurang, sehingga nyeri haid dan gejala lainnya pun bisa mereda dengan sendirinya.
Untuk memastikan kondisi Anda dan mendapatkan penanganan yang sesuai sehingga menjadi lebih baik apabila kita mengantisipasi penyakit ini dengan merawat organ intim secara teratur dengan mengkonsumsi ramuan herbal dan selalu menjaga kebersihan.
Obat herbal yang berasal dari ekstrak Quercus infectoria (manjakani), Parameriae Cortex (kulit kayu rapet), buah pinang, Piperis betle Folium (daun sirih), mel depuratum (madu) sebagai zat aktifnya seperti madu exofem bisa membantu menjaga kesehatan organ kewanitaan, membantu meringankan nyeri haid.
"Madu Exofem diracik oleh pakar herbal berpengalaman dengan ramuan dan takaran yang sesuai sehingga khasiatnya bisa cepat dirasakan oleh orang yang mengkonsumsinya," kata Yasril, selaku Brand Owner Madu Exofem.
Sangat dianjurkan bagi para wanita yang ingin merawat dan juga terus menjaga kesehatan organ intimnya dengan mengkonsumsi madu ini 3 kali sehari satu sendok sebelum makan.