Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Perempuan Lebih Berisiko Alami Gangguan Tiroid Dibandingkan Laki-laki 

Tiroid  adalah kelenjar pada leher. Pada kondisi normal, kelenjar ini tidak terlihat. Namun saat mengalami gangguan, biasanya muncul benjolan.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Perempuan Lebih Berisiko Alami Gangguan Tiroid Dibandingkan Laki-laki 
halodoc
Ilustrasi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perempuan disebut lebih berisiko tinggi mengalami gangguan tiroid dibandingkan Laki-laki.

Tiroid  adalah kelenjar pada daerah leher. Pada kondisi normal, kelenjar ini tidak terlihat. 




Namun saat mengalami gangguan, biasanya muncul benjolan di bagian leher.

Jika tidak mendapat penanganan yang tepat, bisa berdampak pada kesehatan penderitanya. 

Lantas benarkah perempuan bisa lebih berisiko alami gangguan tiroid dibandingkan laki-laki? 

Terkait hal ini, dokter spesialis penyakit dalam dari RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah Dr. dr. Wira Gotera Sp.PD K-EMD FINASIM pun beri tanggapan. 

BERITA TERKAIT

Ia pun membenarkan jika perempuan memang lebih berisiko mengalami penyakit tiroid. 

Baca juga: Muncul Benjolan di Leher Belum Tentu Penyakit Tiroid, Begini Penjelasan Dokter

Namun, belum diketahui penyebab pastinya. 

Hanya bisa saja karena pengaruh hormonal yang berbeda. 

"Memang betul. Apakah (mungkin karena) sistem hormonal berbeda," ungkapnya pada siaran Radio Kesehatan, Selasa (16/5/2023). 

Lebih lanjut ia menerangkan jika sebelum menopause, perempuan memiliki estrogen yang lebih tinggi. 

Memiliki estrogen yang tinggi menekan perempuan terkena penyakit jantung. 

"Serangan jantung di bawah 55 tahun itu laki-laki lima kali lipat lebih banyak dari pada perempuan. Setelah menopause, umur 55 ke atas, risiko itu sama," paparnya. 

Oleh karena itu, menurut dr Wira, bisa saja faktor hormonal ini lah yang memengaruhi perempuan lebih rentan mengalami gangguan tiroid

Ia pun menyarankan untuk segera berkonsultasi pada dokter jika dirasa ada yang perubahan pada tubuh. 

"Dari pada kita menebak-nebak, sudah jauh baru ke dokter, organ-organ sudah muncul gangguan, penanganan pun jadi kompleks,"pungkasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas