Generasi Z Dianggap Bermental Lemah dan Rapuh, Ternyata Ini Penyebabnya
Generasi Z adalah julukan bagi kelompok masyarakat yang tengah berkembang dan tumbuh dengan rentang tahun kelahiran 1996-2012.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Generasi Z adalah julukan bagi kelompok masyarakat yang tengah berkembang dan tumbuh dengan rentang tahun kelahiran 1996-2012.
Di tengah generasi Z ini, muncul angapan yang lekat pada mereka yaitu generasi milenial disebut bermental lemah atau rapuh.
Baca juga: Alasan Warga India Tak Percaya Konsultasi Kesehatan Mental
Menurut Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa (psikiater) dr Santi Yuliani, M.Sc.Sp.KJ ada penyebab kenapa anggapan itu muncul.
Generasi Z memang lebih banyak datang berkonsultasi kesehatan mental kepada pihak profesional.
Namun bukan berarti karena Generasi Z atau Gen Z merupakan kelompok yang lemah atau rapuh.
Hal ini dikarenakan Gen Z yang dekat dengan teknologi lebih dominan terpapar edukasi kesehatan mental.
Baca juga: Ganjar Puji Kreativitas Generasi Z dan Milenial: Tingkatkan Inovasi dan Berhati-hati dalam Bermedsos
Selain itu, mereka juga sudah mengakses tenaga kesehatan lebih dulu.
"Pengetahuan Gen Z ibarat 'dunia dalam genggaman'. Zaman dulu kalau ingin lihat London, harus ke sana dulu. Kalau anak sekarang digenggaman saja sudah bisa mendapatkan informasi," tuturnya pada talkshow yang diadakan Kementerian Kesehatan, Rabu (15/6/2023).
Sehingga dapat dikatakan, Gen Z banyak menerima informasi.
Banyaknya informasi yang diterima diiringi dengan kepedulian terhadap kesehatan mental.
"Saat mereka merasa ada sesuatu yang salah dengan mental, akhirnya datang ke psikolog atau psikiater," kata Santi lagi.
Lebih lanjut, Santi mengungkapkan jika dibandingkan dengan dahulu, pengetahuan kesehatan mental memang tidak sebagus saat ini.
Terkadan generasi sebelumnya tidak sadar jika butuh bantuan. Akibatnya datang dalam kondisi terlambat.
Belum lagi dahulu stigma soal kesehatan mental yang masih mengarah ke sisi negatif.
"Zaman dulu orang mengaitkan kesehatan mental dengan aib, guna-guna, kurang normal. Serta merta mengangsumsikan yang banyak mengakses, sama dengan lemah," kata Santi lagi.
Oleh karena itu, kata Santi, tidak bisa diambil kesimpulan jika Gen Z memiliki mental yang lemah dan raph.
"Karena tidak ada data yang membandingkan kesehatan kita antara Gen Z dengan generasi sebelumnya," pungkas dr Santi.