Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

RSCM Sebut Kasus Obesitas yang Dialami Fajri Kasus Langka, Ungkap Kondisi Awal dan Penanganan Pasien

Kasus obesitas yang dialami Fajri merupakan kasus yang langka. Fajri mengalami obesitas dengan bobot tubuh diperkirakan mencapai 300 kilogram.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
zoom-in RSCM Sebut Kasus Obesitas yang Dialami Fajri Kasus Langka, Ungkap Kondisi Awal dan Penanganan Pasien
Tribun Jogja
Fajri mengalami kenaikan bobot yang begitu drastis. RSCM sebut kasus obesitas yang dialami Fajri merupakan kasus yang langka. Fajri mengalami obesitas dengan bobot tubuh diperkirakan mencapai 300 kilogram. 

dr. Dicky menuturkan bahwa dalam kasus obesitas, banyak faktor yang dapat mempengaruhi kondisi ini, termasuk faktor genetik.

"Karena banyak faktor yang pengaruh, baik itu faktor genetik, itu bisa satu gen tertentu menyebabkan obesitas, maupun yang sifatnya poligenetik," jelas dr. Dicky.

Dirinya menekankan bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi metabolisme pasien.

Satu di antaranya dalam pemeriksaan ditemukan ada gangguan fungsi tiroid pasien yang mungkin berkontribusi pula terhadap kejadian obesitas tersebut.

Oleh karena itu, tim kedokteran RSCM sedang melakukan evaluasi ke arah genetik.

Karena faktor ini lebih banyak berperan dalam metabolisme dalam tubuh yang terkait dengan penumpukan lemak dan perilaku makan.

"Jadi kita sedang cari, karena ini kasusnya langka, termasuk ke arah genetik. Apakah ada gangguan genetik tertentu yang berkontribusi terhadap penumpukan massa lemak," papar dr. Dicky.

BERITA TERKAIT

Penumpukan massa lemak ini, kata dia, tentu dapat memicu terjadinya gangguan fungsi organ dalam tubuh pasien.

Mulai dari terganggunya paru, fungsi jantung yang akhirnya bekerja lebih keras hingga terganggunya imunitas pasien.

Padahal imunitas ini yang berperan dalam melawan infeksi pada tubuh.

"Dan memang penumpukan massa lemak tadi berdampak ke gangguan fungsi organ, perkembangan parunya mungkin terganggu, jantungnya kerja lebih keras, dan juga pengaruh ke imunitas tubuh yang akan mengalami penurunan untuk melawan infeksi," pungkas dr. Dicky.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas