Apa Itu Rabies? Simak Gejala, Masa Inkubasi, hingga Cara Penanganannya
Simak penjelasan mengenai Rabies, penyakit yang diakibatkan oleh virus Lyssavirus yang disebabkan oleh gigitan, jilatan, hingga cakaran hewan.
Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Rabies merupakan penyakit menular akut yang menyerang sususan syaraf pusat dan dapat mengakibatkan kematian pada manusia.
Rabies juga biasa disebut penyakit anjing gila.
Penyakit rabies ini disebabkan oleh virus Lyssavirus yang terdapat pada air liur hewan penular seperti anjing, kucing, dan kera.
Dikutip dari Kementerian Kesehatan RI, virus rabies ini berbentuk seperti peluru berukuran yang sangat kecil.
Baca juga: Jeanna Giese, Wanita Pertama yang Selamat dari Rabies Meski Tanpa Vaksin
Penularan Rabies
Virus rabies ini ditularkan dari air liur melalui gigitan, jilatan, hingga cakaran.
Penyakit ini cepat menyebar jika yang tertular kulit manusia yang terluka.
Namun, perlu diperhatikan, penularan ini juga dapat terjadi melalui manusia ke manusia lain melalui gigitan.
Tetapi, hal itu sangat kecil terjadinya.
Masa Inkubasi Rabies Pada Manusia
Masa inkubasi rabies pada manusia bervarias, antara 2 minggu hingga 2 tahunan.
Namun, pada umumnya masa inkubasi biasanya terjadi antara 3-8 minggu setelah terinfeksi.
Masa inkubasi rabies ini juga dipengaruhi oleh jumlah virus yang masuk, imunitas penderita, tingkat kedalaman luka, hingga berapa banyak gigitannya.
Gejala Rabies
Manusia yang terinfeksi rabies akan mengalami gejala-gejala berikut ini:
- Lemah;
- Lesu;
- Muntah;
- Nafsu makan berkurang;
- Mual;
- Sakit tenggorokan;
- Sulit tidur;
Baca juga: 8 Hal yang Perlu Diketahui seputar Rabies: Gejala, Penularan, Pengobatan, Vaksin serta Pencegahannya
- Demam;
- Sakit kepala yang berat.
Selain itu, menurut Healthline.com ada beberapa jenis hewan yang dapat menularkan virus rabies ini ke manusia, yaitu:
1. Anjiing;
2. Kelelawar;
3. Musang;
4. Sapi;
5. Kucing;
6. Kambing;
7. Kuda;
8. Kelinci;
9. Monyet;
10. Rubah.
Adapun situasi tertentu yang dapat berisiko tinggi tertular virus rabies ini adalah:
- Bertempat tinggal di kawasan yang dihuni kelelawar;
- Lingkungan yang banyak hewan liar;
- Tempat yang banyak terpapar hewan liar, seperti hutan, dekat danau, maupun perkebunan.
Cara Penanganan Luka Gigitan Hewan Penular Rabies
1. Cuci bagian luka gigitan menggunakan sabun atau deterjen pada air yang mengalir selama 15-20 menit, kemudian diberi antiseptik atau obat merah.
2. Segera pergi ke Rabies Center yang terdapat di Puskesmas maupaun Rumah Sakit untuk dilakukan pencucian luka dan mendapat Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR) sesuai aturan.
3. Segera berikan SAR pada luka gigitan tersebut agar mencegah gelaja dan kematian.
(Tribunnews.com/Pondra Puger)