Badan Terlalu Gemuk akan Menghadapi Sederet Bahaya, Apa Saja? Ini Kata Dokter
Bahaya pertama adalah munculnya zat-zat adipokim yang menyebabkan pro inflamasi.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Saat asupan makanan melebihi kebutuhan, kenaikan berat badan jadi tidak terhindarkan.
Situasi ini pun diperparah dengan jarangnya melakukan aktivitas fisik secara rutin.
Jika sudah kegemukan, ternyata bakal banyak bahaya yang akan mengintai.
Baca juga: Riset Menunjukan Bahaya BPA Bisa Tingkatkan Potensi Obesitas pada Anak dan Remaja
Hal ini diungkapkan Pengurus Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Sub Endokrin Dr dr EM Yunir SpPD KEMD.
Bahaya pertama adalah munculnya zat-zat adipokim yang menyebabkan pro inflamasi.
"Sel-sel lemak yang menumpuk itu akan mengeluarkan zat-zat racun, sebagai adipokain yang menyebabkan pro inflamasi. Artinya peradangan," ungkap dr Yunir pada media briefing virtual, Rabu (12/7/2023).
Jadi, di dalam sistim tubuh akan terjadi peradangan yang meluas.
Sehingga menyebabkan kinerja insulin menjadi tidak maksimal.
Kedua, menurunnya fungsi hormon leptin.
Hormon lepton berfungsi sebagai hormon metabolik melalui mekanisme umpan balik negatif.
Gunanya menekan nafsu makan dan meningkatkan pembakaran kalori melalui peningkatan aktivitas tubuh.
"Jadi pada orang sudah gemuk, nafsu makan terus tinggi, tidak ada rasa kenyang. Jadi pada satu titik, walau sudah makan banyak, ada suatu kebutuhan dari otak yang mendorong dia terus makan," papar Yunir.
Ketiga, muncul keracunan yang disebut lipotoksisitas.
Keempat, terjadinya keracunan lemak, meningkatnya kolestrol tinggi dan menyebabkan risiko diabetes menjadi besar.