Orang Indonesia Bisa Lima Jam Menatap Layar Ponsel, Dokter Ingatkan Perihal Risiko Mata Kering
Menurut penelitian, gejala mata kering yang parah, umum terjadi pada orang yang menggunakan elektronik selama lebih dari 4 jam per hari.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rata-rata durasi masyarakat Indonesia gunakan ponsel adalah 5 jam 39 menit per hari.
Padahal, terlalu lama menatap layar elektronik merupakan salah satu penyebab utama mata kering.
Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Mata dan Ketua Contact Lens Service JEC Hospitals and Clinics DR Dr. Tri Rahayu, SpM(K), FIACLE.
Baca juga: Jangan Sepelekan Mata Kering, Ketahui Gejalanya Agar Segera Diatasi
"Beberapa studi mengungkapkan jika menatap layar gawai atau pun komputer dalam durasi 4 jam ternyata lebih berisiko gangguan mata kering," ungkapnya pada acara media season yang diadakan JEC Hospital and Clinics,Selasa (18/7/2023).
Penelitian ini termuat di National Library of Medicine.
Menurut penelitian tersebut gejala mata kering yang parah, umum terjadi pada orang yang menggunakan elektronik selama lebih dari 4 jam per hari.
Lebih lanjut dr Rahayu pun menekankan pentingnya mengantisipasi hal ini.
Karena jika mata kering terus dibiarkan, maka dapat merusak permukaan mata akibat peradangan atau infeksi.
"Kerusakannya bisa tergolong ringan sampai berat, dan berlangsung temporer maupun permanen,” paparnya lagi.
Lebih lanjut ia pun membagikan tips untuk mengurangi paparan terkena screen pada layar gawai atau laptop terlalu lama.
Salah satu rekomendasi yang populer untuk menjaga kesehatan mata di depan gawai adalah peraturan 20–20–20.
Peraturan ini menyarankan setiap orang yang berada di depan gawai selama 20 menit untuk beristirahat.
Lalu selama 20 detik dan melihat objek jauh yang berjarak 20 kaki (6 meter).