Sederet Tips Mengatasi Hidung Tersumbat pada Bayi, Orangtua Wajib Tahu
Hidung tersumbat memang hal yang biasa dialami. Tapi beberapa orangtua merasa khawatir jika hidung bayinya tersumbat.
Penulis: Putri Pramestianggraini
- Infeksi sinus atau adenoid: sinus, rongga di wajah yang terhubung dengan hidung, bisa terisi dengan lendir bila mengalami sinusitis. Begitu juga adenoid, jaringan kelenjar di belakang hidung, ketika terinfeksi.
- Rhinitis alergi: reaksi alergi terhadap hal tertentu, seperti bulu hewan peliharaan atau serbuk sari, bisa menyebabkan munculnya lendir di hidung.
- Rhinitis non-alergi: munculnya lendir di hidung karena reaksi terhadap pemicu iritasi, seperti asap atau polusi.
- Pembengkakan tulang turbinat: tulang turbinat yang berada di dalam hidung bisa membengkak akibat alergi atau infeksi sehingga menyebabkan hidung bayi tersumbat.
- Pembengkakan adenoid: pembengkakan jaringan kelenjar di belakang hidung akibat infeksi.
Baca : dr. Ibnu Benhadi Sp.Bs Paparkan Manajemen Nyeri yang Ada di Dunia Kedokteran
- Polip hidung: tumbuhnya jaringan lunak di lapisan dalam hidung.
- Masuknya benda asing: terkadang ada benda asing berukuran kecil yang masuk dan tersangkut di hidung bayi dan anak kecil.
- Kista atau tumor: dalam kasus yang sangat jarang terjadi, ada pertumbuhan jaringan kista atau tumor di hidung yang membuat hidung bayi tersumbat.
- Atresia koana: penyakit bawaan berupa tertutupnya bagian belakang hidung oleh tulang atau jaringan.
- Deviasi septum hidung: kondisi ketika tulang lunak yang memisahkan kedua lubang hidung tidak berada tepat di tengah, melainkan miring ke salah satu sisi.
- Bronkiolitis: infeksi pada saluran pernapasan yang menyebabkan penyumbatan bronkiolus
- Pneumonia: peradangan paru-paru akibat infeksi
- Asma: peradangan pada saluran bronkial