Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Mau Sunat dengan Metode Laser atau Klamp, Mana yang Lebih Bagus? Begini Saran  Dokter

Di Indonesia banyak teknik sunat, namun yang banyak dilakukan adalah menggunakan Thermocauter atau Laser. Mana yang lebih baik?

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Mau Sunat dengan Metode Laser atau Klamp, Mana yang Lebih Bagus? Begini Saran  Dokter
TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Sunat adalah proses pelepasan kulup atau kulit yang menyelubungi ujung penis. Tidak hanya pada orang dewasa dan anak-anak, sunat atau sirkumsisi juga bisa dilakukan terhadap bayi. Manfaat sunat bagi kesehatan tidaklah sedikit, antara lain menurunkan risiko terjadinya penyakit menular seksual dan infeksi saluran kemih. Dilihat dari sisi medis, ada banyak manfaat yang bisa diperoleh jika menjalani prosedur sunat atau khitan, di antaranta mengurangi risiko terjadinya penyakit seksual menular, seperti herpes atau sifilis. Mencegah terjadinya penyakit pada penis, seperti nyeri pada kepala atau kulup penis yang disebut fimosis. Mengurangi risiko terjadinya infeksi saluran kemih yang berkaitan dengan masalah ginjal. Mengurangi risiko terjadinya kanker penis dan kanker serviks pada pasangan. Membuat kesehatan penis lebih terjaga, karena penis yang disunat lebih mudah dibersihkan. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

"Untuk Thermocauter atau laser saat ini kita sudah memiliki telemedicine, sekarang ini bisa by reporting, setelah tindakan, kita lakukan penutupan dengan jahit. Orangtua pasien sunat bisa setiap hari melapor ke kita, bagaimana perkembangan penyembuhan lukanya, jadi orang tua gak repot-repot untuk bolak balik ke sini," katanya.

Sementara untuk smart klamp selain orang tua harus melaporkan kondisi anak melalui sambungan telepon setelah 6 hari, dia juga diwajibkan untuk kembali ke sini untuk membuka alat klamp," papar Maulana.

Maulana juga mengatakan bahwa KMNC yang  berada Ruko Horizon Broadway M2 Nomor 29 Icon BSD Tangerang akan melakukan observasi terlebih dahulu kepada pasien sunat, untuk memastikan kondisi pasien aman untuk disunat.

"Kalau kendala kembali lagi karena kita berkutat dengan anak-anak, beda dengan dewasa.

Yang paling utama soal nyeri sebenarnya, sunat sekarang telah berkembang, bagaimana caranya ngasih obat lokal supaya anaknya gak nyeri, tapi memang sejauh ini tetap yang paling efektif itu menggunakan suntik," katanya.

Meskipun anak akan merasakan sakit sedikit tapi kita sudah kombinasikan dengan salep anastesi untuk supaya anaknya tidak merasakan nyeri, karena jika anaknya nyeri kita melakukan tindakan pasti repot, ketika kita sentuh anaknya akan merasa nyeri padahal hanya kita sentuh.

"Jadi yang pertama kontrol nyeri, yang kedua kontrol bleeding atau pendarahan untuk itu kita anaknya kita observasi dulu, setelah yakin tidak ada masalah, maka akan aman." tutup dr. Maulana.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas