Mengenal Kanker Kelenjar Getah Bening, Penyakit yang Pernah Diderita CEO GE Indonesia Handry Satiago
Kanker kelenjar getah bening atau limfoma dikenal sebagai penyakit kanker darah yang dapat mengakibatkan pembengkakan kelenjar getah bening.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - CEO General Electric Indonesia Handry Satriago meninggal dunia dalam usia 17 tahun hari ini, Minggu 16 September 2023.
Hendry merupakan sosok inspiratif di banyak kalangan anak muda dan juga para eksekutif di perusahaan. Selain menjadi CEO di perusahaan ternama GE, Handry Satriago juga dikenal sebagai motivator.
Motivasi-motivasi yang dia bagikan seputar manajemen dan kepemimpinan perusahaan membuatnya banyak diundang tampil di berbagai acara diskusi di berbagai perusahaan.
Di luar kariernya, Hendry Satriago menderita kanker kelenjar getah bening sejak usia 17 tahun yang membuatnya harus menggunakan kursi roda.
Baca juga: Profil Handry Satriago, Lahir dari Perantauan Minang yang Sukses Jadi CEO General Electric Indonesia
Apa dan bagaimana sebenarnya penyakit kanker kelenjar getah bening?
Kanker kelenjar getah bening atau yang biasa disebut limfoma adalah salah satu kanker darah jenis limfosit.
Limfoma (kanker kelenjar getah bening) adalah kanker yang disebabkan oleh sel darah putih yang berubah menjadi ganas.
Sel darah putih tersebut memperbanyak diri dengan tidak terkendali pada kelenjar getah bening atau di organ-organ pembentuk sel darah putih.
Secara garis besar, limfoma dibagi menjadi limfoma hodgkin dan limfoma non-hodgkin. Di Indonesia dan di seluruh dunia, limfoma non-hodgkin lebih sering ditemukan.
Mengutip dari informasi yang dibagikan Mayapada Hospital, gejala dan tanda kanker kelenjar getah bening meliputi kelenjar getah bening membengkak atau membesar, teraba sebagai benjolan, di area seperti leher, ketiak, selangkangan.
Kemudian, demam, berkeringat di malam hari. Serta penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya.
Penyebab kanker kelenjar getah bening
Melansir dari Mayo Clinic, sampai saat ini, penyebab kanker kelenjar getah bening sesungguhnya belum bisa dipastikan. Namun, kondisi itu bermula dari mutasi genetik limfosit.
Mutasi genetik tersebut berlangsung dengan cepat sehingga menimbulkan masalah kesehatan.
Selain membuat kelenjar getah bening bengkak, pertumbuhan sel tersebut juga bisa membuat limfa dan liver meradang. Akibatnya, semakin banyak masalah kesehatan yang bisa Anda alami sehingga Anda perlu segera melakukan pengobatan.
Meski demikian, ada beberapa faktor risiko yang perlu diperhatikan. Beberapa jenis kanker kelenjar getah bening lebih banyak dialami oleh mereka yang berusia dewasa muda.
Sedang jenis kanker kelenjar getah bening lain lebih sering menyerang orang tua berusia lebih dari 55 tahun.
Orang yang memiliki kondisi sistem imun tubuh yang tak kuat juga perlu berhati-hati. Hal yang sama juga berlaku bagi Anda yang mengonsumsi jenis obat-obatan tertentu yang bisa menurunkan sistem imun tubuh.
Infeksi penyakit yang lain pun dapat meningkatkan risiko kanker kelenjar getah bening.