Mengenal Virus Nipah, Berikut Penularan, Gejala hingga Cara Pencegahannya
Inilah informasi terkait virus Nipah, lengkap dengan cara penularan, gejala hingga pencegahannya.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Daryono
![Mengenal Virus Nipah, Berikut Penularan, Gejala hingga Cara Pencegahannya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/virus-nipah-di-india-tingkat-kematian-75-persen_20230918_074723.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Berikut informasi terkait virus Nipah, lengkap dengan cara penularan, gejala hingga pencegahannya.
Diketahui, virus Nipah saat ini jadi sorotan masyarakat karena munculnya berita kematian dua warga India akibat virus tersebut.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), virus Nipah (NiV) merupakan virus zoonosis (yang ditularkan dari hewan ke manusia) dan juga dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi atau langsung antar manusia.
Orang yang terinfeksi akan merasakan infeksi tanpa gejala (subklinis) hingga penyakit pernapasan akut dan ensefalitis yang fatal.
Baca juga: Awal Mula Persebaran Virus Nipah di Dunia, Pertama Kali Terjadi di Peternakan Babi di Malaysia
Sementara itu, dikutip dari CDC, virus Nipah pertama kali ditemukan pada tahun 1999 setelah wabah penyakit pada babi dan manusia di Malaysia dan Singapura.
Penularan Virus Nipah
Virus Nipah dapat menular atau menyebar ke manusia dari:
1. Kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, seperti kelelawar atau babi, atau cairan tubuhnya (seperti darah, urin, atau air liur).
2. Mengonsumsi produk makanan yang telah terkontaminasi oleh cairan tubuh hewan yang terinfeksi (seperti getah palem atau buah yang terkontaminasi oleh kelelawar yang terinfeksi).
3. Kontak dekat dengan orang yang terinfeksi atau cairan tubuhnya (termasuk tetesan hidung atau saluran pernapasan, urin, atau darah).
WHO menjelaskan, selama wabah pertama yang diketahui terjadi di Malaysia, yang juga melanda Singapura, sebagian besar penularan pada manusia disebabkan oleh kontak langsung dengan babi yang sakit atau jaringan tubuh mereka yang terkontaminasi.
Penularan diperkirakan terjadi melalui paparan cairan babi yang tidak terlindungi, atau kontak tanpa pelindung dengan jaringan hewan yang sakit.
Dalam wabah berikutnya di Bangladesh dan India, kemungkinan besar sumber infeksi berasal dari konsumsi buah-buahan atau produk buah-buahan (seperti jus kurma mentah) yang terkontaminasi urin atau air liur kelelawar buah yang terinfeksi.
Namun, saat ini belum ada penelitian mengenai persistensi virus dalam cairan tubuh atau lingkungan termasuk buah-buahan.
Selama wabah berikutnya di Bangladesh dan India, virus Nipah menyebar langsung dari manusia ke manusia melalui kontak dekat dengan sekret dan ekskresi manusia.
Di Siliguri, India pada tahun 2001, penularan virus juga dilaporkan terjadi di lingkungan layanan kesehatan, dimana 75 persen kasus terjadi di antara staf rumah sakit atau pengunjung.
Dari tahun 2001 hingga 2008, sekitar setengah dari kasus yang dilaporkan di Bangladesh disebabkan oleh penularan dari manusia ke manusia melalui pemberian perawatan kepada pasien yang terinfeksi.
Gejala Virus Nipah
Melansir laman WHO, infeksi virus Nipah pada manusia berkisar dari infeksi tanpa gejala hingga infeksi saluran pernafasan akut (ringan, berat), dan pembengkakan otak (ensefalitis) yang fatal.
Orang yang terinfeksi awalnya mengalami gejala termasuk demam, sakit kepala, mialgia (nyeri otot), muntah, dan sakit tenggorokan.
Gejala ini juga dapat diikuti dengan pusing, mengantuk, perubahan kesadaran, dan tanda-tanda neurologis yang mengindikasikan ensefalitis akut.
Beberapa orang juga dapat mengalami pneumonia atipikal dan masalah pernafasan yang parah, termasuk gangguan pernafasan akut.
Ensefalitis dan kejang bisa saja terjadi pada kasus yang parah, berkembang menjadi koma dalam waktu 24 hingga 48 jam.
Masa inkubasi (interval dari infeksi hingga timbulnya gejala) diyakini berkisar antara 4 hingga 14 hari.
Baca juga: Bisakah Virus Nipah di India Menyebar ke Indonesia? Pakar: Potensi Terjadi Wilayah ASEAN Cukup Besar
Gejala awal, sebagai berikut:
1. Demam
2. Sakit kepala
3. Batuk
4. Sakit tenggorokan
5. Sulit bernafas
6. Muntah
Kemudian, gejala bisa menjadi parah, seperti:
1. Disorientasi, mengantuk, atau kebingungan
2. Kejang
3. Koma
4. Pembengkakan otak (ensefalitis)
Pencegahan Virus Nipah
Dengan tidak adanya vaksin, satu-satunya cara untuk mengurangi atau mencegah infeksi pada manusia adalah dengan meningkatkan kesadaran akan faktor risiko dan mendidik masyarakat tentang tindakan yang dapat mereka ambil untuk mengurangi paparan terhadap virus Nipah.
Bagi masyarakat yang berada di wilayah dimana wabah virus Nipah terjadi (Bangladesh, Malaysia, India, dan Singapura), masyarakat harus:
1. Biasakan mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air.
2. Hindari kontak dengan kelelawar atau babi yang sakit.
3. Hindari area di mana kelelawar diketahui bertengger.
4. Hindari makan atau minum produk yang dapat terkontaminasi oleh kelelawar, seperti getah kurma mentah, buah mentah, atau buah yang terdapat di tanah.
5. Hindari kontak dengan darah atau cairan tubuh orang yang diketahui terinfeksi virus Nipah.
(Tribunnews.com/Latifah)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.