Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Perlunya Keseimbangan Mikrobiota Saluran Cerna untuk Kesehatan Anak

mikrobiota saluran cerna bisa mencapai triliunan;1,2 jumlah ini bahkan lebih banyak dibandingkan sel tubuh manusia. Perannya penting untuk kesehatan.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
zoom-in Perlunya Keseimbangan Mikrobiota Saluran Cerna untuk Kesehatan Anak
Tribunnews.com/ Eko Supriyanto
Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK (kiri) menyampaikan bahwa awal kehidupan hingga usia 3 tahun merupakan jangka waktu penting pada anak untuk mengembalikan profil mikrobiota menjadi seimbang 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mikrobiota saluran cerna merupakan kumpulan dari berbagai mikroorganisme, termasuk bakteri, yang hidup di saluran cerna.

Jumlah mikrobiota saluran cerna bisa mencapai triliunan;1,2 jumlah ini bahkan lebih banyak dibandingkan sel tubuh manusia.

Oleh karena itu, mikrobiota saluran cerna memiliki peran yang sangat penting untuk kesehatan anak.

Upaya menjaga keseimbangan mikrobiota saluran cerna yang didominasi oleh mikrobiota “sehat” menjadi hal yang banyak disoroti tidak saja oleh ilmuwan tetapi juga masyarakat.

Direktur dari Indonesian Medical Education and Research Institute Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia (IMERI FKUI), Prof. Badriul Hegar, MD, Ph.D, Sp.A(K)  mengatakan, kajian mengenai mikrobiota saluran cerna yang dikaitkan dengan kesehatan saluran cerna maupun kesehatan anak secara keseluruhan terus meningkat dan hasilnya juga menjanjikan.

Baca juga: Indonesia Belum Punya Data Kematian Akibat Resistensi Mikroba

"Banyak faktor yang mempengaruhi hasil kajian mikrobiota saluran cerna dan gangguan keseimbangan mikrobiota saluran cerna adalah penyebab penyakit bukan sebaliknya," katanya, Jumat (29/9/2023).

Berita Rekomendasi

Dikatakannnya, komposisi dan kompleksitas mikrobiota saluran cerna bayi berbeda pada setiap situasi, sehingga menyulitkan peneliti mengambil sebuah kesimpulan.

Begitu juga ada peran faktor genetik, sehingga menambah kesulitan dalam pemahamannya.

Dengan demikian, meski telah banyak kajian yang dilakukan, tetap masih banyak gap yang belum terjawab oleh para peneliti.

"Hal ini tentunya menjadi tantangan pula bagi IMERI FKUI, sebagai pusat riset untuk berkontribusi menjawab gap yang ada melalui peneliti-penelitinya. Oleh karena itu, IMERI FKUI sangat tertarik dengan topik yang diajukan pada acara ilmiah “research sharing” kali ini, yaitu Real World Evidence: “From Research to Clinical Practice on Biotics," katanya.

Prof. dr. Jan Knol, Special Professor of Intestinal Microbiology at the Wageningen University, yang juga sebagai Director of the Gut Biology & Microbiology Platform Danone Nutricia Research, the Netherlands, dalam presentasinya menjelaskan bahwa saluran cerna merupakan tuan rumah dari 70-80 persen sel kekebalan dan mikrobiota.

Keduanya mendukung kekebalan tubuh maupun tumbuh kembang manusia. Perkembangan usus dan mikrobiota di awal kehidupan berpengaruh terhadap fungsi pencernaan dan penyerapan (metabolisme), fungsi imunitas, keterkaitan silang antara saluran cerna dan otak (nyeri, rasa kenyang hingga suasana hati).

“Sejak awal kehidupan, mikrobiota saluran cerna mudah sekali dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti makanan, lingkungan dan juga cara kelahiran,” ujar Prof.  Jan Knol.

Halaman
12

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas