Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Waspada Lakukan Tanning, Bisa Jadi Faktor Risiko Kanker Kulit

Masyarakat seharusnya waspada. Melakukan tanning yang dipaksakan sebenarnya tidak dianjurkan. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Waspada Lakukan Tanning, Bisa Jadi Faktor Risiko Kanker Kulit
Pixabay/ASSY
Ilustrasi berjemur 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagian orang yang punya kulit sangat putih, berjemur hingga lakukan tanning adalah upaya agar kulit jadi lebih gelap dan eksotis. 

Saat ini, perkembangan teknologi membuat seseorang tidak perlu lagi berjemur di bawah sinar matahari untuk mendapatkan warna kulit kecokelatan.

Ada beberapa alat atau mesin yang bisa membuat kulit gelap. 

Namun, masyarakat seharusnya waspada. Melakukan tanning yang dipaksakan sebenarnya tidak dianjurkan. 

Karena dapat memicu datangnya kanker kulit. 

Baca juga: Alasan Harus Gunakan Tabir Surya Meski di dalam Ruangan, Cegah Penuaan Dini hingga Kanker Kulit

Hal ini diungkapkan oleh Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional RSAB Harapan Kita dr Mirawati Setyorini, Sp. KK (K) FINSDV.FAADV. 

Berita Rekomendasi

"Sebenarnya untuk kesehatan kulit sendiri kurang baik melakukan tanning yang dipaksakan seperti itu," ungkapnya pada siaran Radio Kesehatan, Minggu (1/10/2023). 

Hal ini dikarenakan kemampuan membentuk melanin pada setiap orang berbeda. 

Pada orang yang memiliki kulit sangat cerah, agak susah membentuk melanin. 

Kalau terbentuk, itu pun sangat sedikit. Padahal, melanin diperlukan melindungi efek negatif dari ultraviolet. 

"Kalau banyak sinar UV banyak menembus ke dalam lapisan kulit dalam. Sehingga menimbulkan reaksi kulit. Kalau sering terjadi berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama, dapat menimbulkan tadi (kanker kulit)," jelasnya. 

Karenanya, perlu berhati-hati. Ia menganjurkan untuk lakukan tanning secara alami dan hindari indeks ultraviolet berlebihan. 

Namun memang, menurut dr Mirawati, sel kanker tidak datang semudah itu. 

Ada banyak faktor yang mengubah sel menjadi kanker. 

"Ada gangguan genetik, faktor lingkungan, sinar ultraviolet berlebihan. Bisa mengubah sel kulitnya dan mengubah pertahanan kulit, ada kelemahan sel dan imun. Itu mencetuskan sel kankernya," jelasnya.  

Selain itu faktor genetik juga sangat memengaruhi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas