Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kapan Paparan Langsung Sinar Matahari Perlu Dihindari?

Sinar matahari mengandung ultraviolet yang dalam kadar tinggi sangat berbahaya bagi kesehatan. Maka harus dihindari.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Kapan Paparan Langsung Sinar Matahari Perlu Dihindari?
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga beraktivitas di anjungan Transjakarta di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (1/8/2023). Menurut BMKG, suhu udara akan berkisar 22 hingga 34 derajat celcius di siang hari, dengan kelembaban 50-80 persen. Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif membuat musim kemarau tahun ini lebih kering dengan tingkat curah hujan rendah sampai sangat rendah. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akhir-akhir ini, udara di sejumlah daerah Indonesia terasa sangat panas. 

Paparan sinar matahari yang kurang sebenarnya akan memengaruhi mood kita dan juga meningkatkan ancaman kekurangan vitamin D

Namun jika menerima paparan sinar matahari yang berlebihan, juga akan menimbulkan bahaya bagi kesehatan.

Menurut Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional RSAB Harapan Kita dr Mirawati Setyorini, Sp. KK (K) FINSDV.FAADV ada jam-jam berbahaya paparan sinar ultraviolet yang perlu dihindari. 

"Selama matahari masih terbit, itu pasti ada sinar ultraviolet, dari pagi sampai magrib itu selalu ada.  Tapi kadar ultraviolet berbeda," ungkapnya pada siaran Radio Kesehatan, Senin (2/10/2023). 

Menurutnya, indeks ultraviolet yang harus dihindari berada di angka 7, 8 dan 9. 

Berita Rekomendasi

Indeks ultraviolet di angka tersebut, di Indonesia biasanya berada di kisaran jam 10 pagi hingga jam 2 siang. 

Baca juga: Efek Radiasi Ultraviolet pada Kondisi Kulit, Picu Kerusakan Skin Barrier hingga Kanker Kulit

"Ultraviolet indeks ya tinggi di atas 7,8,9 itu berbahaya. Itu di Indonesia kisaran jam 10 pagi sampai jam 2 siang," kata dr Mirawati.

Saat ini, setiap orang bisa mengetahui indeks ultraviolet lewat aplikasi. 

Oleh karena itu, dianjurkan untuk sering memantau kualitas indeks ultraviolet, sehingga jika indeks ultraviolet sedang tinggi, maka sebaiknya hindari aktivitas di luar rumah.

Tapi kalau memang harus melakukan aktivitas di luar rumah, gunakan pelindung dengan baik.

Seperti mengenakan tabir surya, topi, dan pakaian tertutup.

"Kalau sore, ada ultraviolet tapi masih aman. Tapi jangan lupa tidak semuanya buruk, ada sisi baiknya. Jangan takut kena sinar matahari nanti jadi gak mau keluar sama sekali," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas