Bukan Hanya di Pantai, Tabir Surya Tetap Harus Dipakai Meski Berada di Pegunungan, Ini Alasannya
penggunaan tabir surya sangat diperlukan untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet,
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Demi melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet, penggunaan tabir surya sangat diperlukan.
Sinar ultraviolet adalah radiasi gelombang elektromagnetik yang berasal dari matahari.
Tanpa adanya perlindungan, paparan langsung secara berlebihan dapat berdampak pada kesehatan.
Lantas bagaimana dengan orang yang tinggal di dataran tinggi seperti pegunungan?
Udara di sana tidak panas, bahkan lebih ke dingin. Apakah penggunaan tabir surya masih diperlukan?
Nyatanya, penggunaan tabir surya masih tetap diperlukan.
Daerah ketinggian justru lokasi yang paling banyak terpapar ultraviolet.
Hal ini diungkapkan oleh Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional RSAB Harapan Kita dr Mirawati Setyorini, Sp. KK (K) FINSDV.FAADV.
Baca juga: Cuaca Lagi Panas-panasnya, Jangan Lupakan Tabir Surya, Lindungi Kulit dari Sinar UV
"Kalau area pegunungan akan lebih banyak terkena sinar UV, jadi pelindung pun harus cukup kuat," ungkapnya pada siaran Radio Kesehatan, Senin (2/10/2023).
Walau pun memang di pegunungan terasa dingin, paparan sinar UV ternyata lebih dekat.
"Kayaknya tidak perlu, padahal ke balik, justru harus memakai tabir surya lebih kuat," tegasnya.
Terutama jika lebih sering beraktivitas di luar ruangan dan siang hari.
Selain itu, menurut dr Mira ada sumber sinar UV di dalam ruangan yang kadang tidak disadari.
"Sekarang itu dikatakan lampu, layar komputer juga bisa mengeluarkan sinar ultraviolet. Walau kadar kecil, pada kelompok tertentu tetap berpengaruh," jelasnya.
Terutama pada pasien yang mengalami gangguan pigmentasi.
"Seperti pasien tidak punya pigmen harus pakai. Terus ada flek melasma, itu sensitif terhadap UV dari mana pun. Jadi kalau pun tidak keluar harus gunakan lagi," tutupnya.