Pasien Cacar Air Boleh Mandi, Asal Perhatikan Tiga Hal Ini
Gangguan kulit yang muncul membuat masyarakat berpikir pasien cacar air tidak boleh mandi. Namun, anggapan itu tidak benar.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat alami cacar air, permukaan kulit di bagian tangan, badan, wajah penuh dengan bintik-bintik merah yang terasa gatal.
Gangguan kulit yang muncul membuat masyarakat berpikir pasien cacar air tidak boleh mandi.
Nyatanya, anggapan ini tidak benar. Hal ini diungkapkan oleh Ketua UKK Infeksi & Penyakit Tropis, Ikatan Dokter Anak Indonesia. Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K).
Ia menjelaskan jika pasien cacar air boleh mandi.
Baca juga: Musim Pancaroba, Waspada Munculnya Cacar Air
"Penting (mandi) itu. Kita tidak mau apa bila si cacar itu pecah, kulit ini isinya kuman melulu kalau tidak mandi. Justru akan menginfeksi cacar air pecah dan akhirnya akan menyebabkan scars atau bopeng," ungkapnya pada media briefing virtual, Selasa (3/10/2023).
Namun, saat mandi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, tidak boleh mandi di saat demam tinggi.
"Kenapa sih demam jangan mandi dulu? Karena kalau dimandikan satu tidak nyaman, karena ada periode, menjadi dingin setelah mandi," jelasnya.
Begitu dingin, tubuh membaca jika suhu kurang tinggi.
"Tubuh kita akan bikin demam lebih tinggi lagi. Karenanya, kita khawatirkan setelah dimandikan apa bila memang ada demam. Suhu akan meningkat," tuturnya.
Kedua, saat mandi jangan terlalu digosok. Karena kalau pecah akan menjadi tempat kuman masuk.
"Karena kulit kita ini benteng kuman. Kalau kita gosok, kulit rusak sehingga kuman masuk semuanya," jelasnya.
Pasien cacar air boleh mandi menggunakan air dan sabun.
Ketiga, perlu perhatikan saat mengeringkan tubuh. Jangan digosok, cukup dilap secara lembut.
"Dengan kita mandi, pasien lebih nyaman, menghindari infeksi-infeksi oleh bakteri yang ada di kulit," pungkasnya.