Gejala Cacar Air yang Sering Menjangkit saat Pergantian Musim dan Cara Menanganinya
Cacar air diprediksi sering menjangkit pada saat pergantian musim, musim panas ke musim penghujan ataupun sebaliknya. Simak gejalanya.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Cacar air diprediksi sering menjangkit pada saat pergantian musim, musim panas ke musim penghujan ataupun sebaliknya.
Cacar air merupakan penyakit menular yang dapat menyerang siapa saja, terutama yang belum mendapat imunisasi.
Penyakit cacar air mempunyai ciri yang sangat khas yaitu ditandai dengan timbulnya benjolan mirip bisul, namun kecil disertai dengan air di dalamnya berlapis tipis atau biasanya disebut dengan plentingan.
Berikut adalah gejala cacar air:
1. Demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemas.
2. Kemerahan pada kulit berubah menjadi lentingan berisi cairan dengan dinding tipis
Baca juga: Perbedaan Cacar Monyet dengan Cacar Air, Ini Gejalanya
3. Terdapat 4 tahapan klinis, tahapan tersebut berupa:
- Periode prodromal: biasanya tidak ada pada anak-anak, namun orang dewasa dapat mengalami demam dan malaise selama 1-2 hari.
- Ruam
- Ulkus Mukosa (keadaan jaringan lunak mulut yang kehilangan lapisan epitel yang terjadi akibat trauma mekanis atau khemis): tidak jarang terjadi di mulut, faring.
- Periode infeksi: pasien bersifat infeksius mulai dari 1 sampai 2 hari sebelum timbul ruam hingga 5 hari setelahnya.
Cara Menangani Cacar Air di Rumah
Berikut adalah cara menangani cacar air di rumah, dikutip dari laman Kementerian Kesehatan dan Dinkes Provinsi Bangka Belitung:
1. Hindari menggaruk ruam atau luka cacar air, karena meningkatkan risiko infeksi. Guna mencegahnya, potong kuku sampai pendek atau kenakan sarung tangan, terutama pada malam hari.