Monkeypox Muncul Lagi di Indonesia,Mungkinkah Mewabah Lagi? Yuk Ingat Kembali Cara Pencegaha
Cacar monyet atau Moneypox (MPox) kembali ditemukan di Indonesia. Mungkinkah penyakit ini mewabah lagi? Yuk mulai jaga diri menceganya.
Editor: Anita K Wardhani
5. Pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah terjangkit monkeypox agar segera memeriksakan dirinya jika mengalami gejala-gejala demam tinggi yang mendadak, pembesaran kelenjar getah bening dan ruam kulit, dalam waktu kurang dari 3 minggu setelah kepulangan, serta menginformasikan kepada petugas kesehatan tentang riwayat perjalanannya.
6. Petugas kesehatan agar menggunakan sarung tangan, masker dan baju pelindung saat menangani pasien atau binatang yang sakit.
Saran Ahli : Tak Perlu Panik
Pakar Ahli kesehatan masyarakat sekaligus epidemiolog Dicky Budiman ungkap temuan ini tidaklah mengagetkan.
Temuan kasus kali ini memang bukan yang pertama.
Sebelumnya, pernah ditemukan kasus konfirmasi Monkeypox pada Agustus tahun lalu.
"Kemudian sekarang Oktober di temukan kembali dalam jeda satu tahun lebih, ini pertama bukan hal mengagetkan," ungkapnya pada Tribunnews, Rabu (18/10/2023).
Selain itu, kata Dicky hal ini menjadi kecenderungan penyakit Monkeypox akan jadi epidemi.
Ini dikarenakan virus Monkeypox menyebar dan tidak diketahui penyebarannya akibat stigma.
Stigma muncul karena sebagian besar penyakit ini menyebar pada laki-laki dengan perilaku berisiko.
"Kasus ini menyebar pada kelompok pria yang memiliki perilaku berisiko tinggi. Seperti melakukan hubungan (seksual) anal. Kontak fisik sangat erat dan amat sangat berisiko," jelasnya.
Monkeypox, menular sejak gejala pertama muncul. Dan bisa berlangsung selama tiga minggu kurang lebih.
"Selain itu membuat kenapa ini menjadi peringatan serius bahwa kecenderungan penyakit seperti ini silent. Artinya menyebar di kelompok yang memang tertutup," papar Dicky.
WHO Nyatakan Cacat Monyet Tak Lagi Jadi Darurat Kesehatan Global
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Mei 2023 ini menyatakan bahwa cacar monyet atau Mpox tidak lagi menjadi 'darurat kesehatan global'.
Pernyataan ini disampaikan hampir tepat setahun setelah penyakit yang sebelumnya dikenal sebagai Monkeypox itu mulai menyebar ke seluruh dunia.