Ancam Bonus Demografi, Pendapatan Orang Stunting di Masa Depan Akan Lebih Rendah 20 Persen
Orang stunting bakal berpenghasilan lebih rendah dibanding orang normal.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Orang stunting bakal berpenghasilan lebih rendah dibanding orang normal.
Berdasarkan kajian, orang stunting pendapatan hanya 20 persen di masa akan datang.
Baca juga: Akademisi: Pendapatan dan Pendidikan Juga Punya Pengaruh Tidak Langsung pada Stunting
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasiomal (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K).
"Sebetulnya muara indikatornya adalah stunting. Human capital index proporsi terbesarnya stunting. Sehingga kelompok manusia stunting dan tidak stunting selisih pendapatannya 20 persen," kata Hasto dalam keterangannya, Kamis (19/10/2023).
Baca juga: Kepala BKKBN Minta Dokter Spesialis Kandungan Bantu Pencegahan Stunting Sejak Persiapan Hamil
Hasto mengatakan ada satu kajian yang lebih dalam bagi satu daerah yang sudah mencapai bonus demografi berarti naik akselerasi pendapatan per kapitanya.
"Kajian ini serious problem dan kajian ini menarik sekali. Jadi kita harus equal equity, itu dari sisi kuantitas dan kita sudah menemukan masalahnya," kata Hasto.
Sekarang, kependudukan juga terkait dengan kualitas penduduk, yang ditekankan sekarang isu-isunya itu keseimbangan antara kualitas dan kuantitas.
“Kualitas itu ada stunting, kualitas yg sangat sarat dengan kuantitas secara individu. Kalau tadi kuantitas secara populasi, stunting dari tinggi badannya, berat badan, ini kualitas yg sangat dekat dengan kuantitas secara individu,"tutup Hasto.