Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Ahli Ungkap Monkeypox Berpotensi Jadi Endemi

Mihat situasi kenaikan kasus Monkeypox di Indonesia, ahli ungkap penyakit ini berpotensi menjadi endemi.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Ahli Ungkap Monkeypox Berpotensi Jadi Endemi
freepik
Monkeypox atau cacar monyet 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Mihat situasi kenaikan kasus Monkeypox di Indonesia, ahli ungkap penyakit ini berpotensi menjadi endemi.

Hal ini diungkapkan oleh Pakar Ahli kesehatan masyarakat sekaligus Epidemiolog Dicky Budiman

Baca juga: Kasusnya Terus Naik, PB IDI Ungkap Perlu Penelitian Lebih Lanjut Terkait Monkeypox 

"Bahkan sejak tahun lalu saya sampaikan bahwa Monkeypox berpotensi menjadi epidemi bahkan endemi di luar Afrika," ungkap Dicky pada keterangannnya, Rabu (1/11/2023).  

Ini disebabkan Monkeypox bisa terus menular antar manusia bahkan lewat hewan. 

Dicky pun menjelaskan kenapa Monkeypox bisa saja menjadi endemi. 

Baca juga: Perdoski: Penularan Monkeypox Pada Komunitas Tertentu Berkaitan dengan Aktivitas Seksual 

Salah satunya penularan yang terjadi pada kelompok tertutup. 

Berita Rekomendasi

Penularan sebagian besar memang terjadi pada kelompok berisiko, seperti hubungan sesama jenis atau hubungan seksual berisiko

Kelompok di atas masih sangat tertutup dan tidak mau terbuka, apa lagi saat terinfeksi. 

Situasi ini lah yang menyebabkan terjadinya penularan, namun tidak dapat dideteksi. Lalu ditangani secara tepat. 

Di sisi lain, masyarakat biasa tetap berpotensi terinfeksi Monkeypox. 

"Meski pola penularan yang utama pada kelompok yang tertutup ini, tapi dia berisiko menularkan ke masyarakat luas, masyarakat umum," paparnya. 

Misalnya, lewat pasangan, istri, atau anak pun bisa jadi korban. 

Dalam hal ini, kata Dicky, anak yang berusia di bawah lima tahun, angka fatalitasnya cukup tinggi.

"Kita merasa aman. Padahal ketika perilaku risiko tinggi ada, ya tinggal menunggu waktu menyebar," pungkasnya. 

--

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas