Nyamuk Wolbachia Alias Nyamuk Bill Gates Diklaim Ampuh Turunkan Kasus DBD, Ini Penjelasan Pakar
Prof Zubairi Djoerban menjelaskan terkait proyek nyamuk Wolbachia alias nyamuk Bill Gates yang diklaim ampuh turunkan kasus demam berdarah.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
Bali menjadi tempat penyebaran nyamuk Wolbachia tahun ini.
Sedianya, penyebaran nyamuk Wolbachia akan dilakukan di Bali pada 13 November 2023.
Tetapi, rencana itu ditunda karena ada penolakan dari sejumlah pihak, sebagaimana dilaporkan Tribun Bali.
"Batal (disebarkan 13 November). Dan ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda, Senin (13/11/2023).
Mengenai hal itu, Zubairi tak memungkiri adanya pro kontra.
"Memang di balik manfaatnya, masih terdapat kontra yang juga populer di masyarakat. Seperti kemungkinan adanya mutasi yang bisa mengarah pada sifat ganas dan sudah ada metode pembasmian nyamuk untuk melindungi manusia."
"Jadi masyarakat kontra menganggap tidak perlu adanya penyebaran nyamuk Wolbachia," ungkapnya.
Adapun Environmental Protection Agency (EPA), Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat, menyatakan nyamuk transgenik atau Wolbachia ini tidak menimbulkan risiko bagi manusia, hewan, atau lingkungan.
Untuk diketahui, hanya nyamuk transgenik jantan yang dilepaskan karena tidak akan menggigit manusia.
"Sehingga tidak membahayakan dan tidak ikut menyebarkan virus Zika serta patogen lainnya."
"Di Amerika Serikat, penggunaan nyamuk transgenik sudah diatur oleh EPA. Izin Penggunaan Eksperimental atau EUP harus diberikan terlebih dahulu sebelum melakukan penyebaran."
"Begitulah ilmu pengetahuan, terus berkembang dengan berbagai pro dan kontranya. Suatu hal yang baru memang akan selalu menimbulkan diskusi," pungkas Zubairi.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto) (Tribun-Bali.com/Putu Supartika)