Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Mycoplasma Jadi Sebab Pneumonia Misterius pada Anak di China, Kemenkes: Kita Sudah Ada Obatnya 

Keberadaan Mycoplasma Pneumonia menurut Nadia bukanlah hal baru, sehingga tidak perlu dikhawatirkan.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Mycoplasma Jadi Sebab Pneumonia Misterius pada Anak di China, Kemenkes: Kita Sudah Ada Obatnya 
DOK. Humas Kemenkes
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pneumonia misterius saat ini melanda China. Banyak anak-anak yang harus dirawat karena  penyakit ini.

Peningkatan kasus pneumonia diduga disebabkan oleh bakteri bernama Mycoplasma pneumoniae yang lebih sering menyerang anak-anak dibandingkan orang dewasa.

Terkait hal ini, Kementerian Kesehatan ungkap jika obat Mycoplasma Pneumonia sudah tersedia. 

Baca juga: Kasus Pneumonia Misterius pada Anak di China, Kemenkes RI Imbau Warga Tidak Panik

"Untuk obat sih kita Mycoplasma tersedia ya. Jadi tidak ada masalah," ungkap Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi kepada awak media, Selasa (28/11/2023).

Keberadaan Mycoplasma Pneumonia menurut Nadia bukanlah hal baru. 

Sehingga tidak perlu khawatir dan hanya perlu memastikan dengan diagnostik Sajam 

Berita Rekomendasi

"Sampai saat ini kita kalau mycroplasma obatnya ada di Indonesia. Ini kan bukan suatu penyakit baru. Tinggal memastikan diagnosis bahwa itu memang penyebabnya Mycoplasma," papar Nadia. 

Selain itu ia pun menghimbau pada masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan perilaku hidup bersih dan sehat. 

Seperti cuci tangan, dan menggunakan masker terutama saat batuk, pilek atau influenza. 

Lebih jauh Nadia mengatakan jika memang terjadi peningkatan kasus flu biasa pada anak. 

"Ada peningkatan kasus flu biasa pada anak. Cuma kemarin tidak semua sampel diperiksa karena belum ada imbauan dari WHO," tutupnya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas