Kasus Kanker Meningkat, Pemerintah Siapkan Pendidikan Perawat Onkologi
Kasus kanker di 2018 mencapai 18.1 juta dan akan meningkat menjadi 29.4 juta kasus kanker di dunia ada tahun 2040.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
“kedepannya kami harap perawat onkologi profesional dapat diakui sebagai mitra strategis bagi onkologis dalam perawatan pasien,”jelasnya lebih lanjut.
Berangkat dari hal itu Roche Indonesia, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK-UI), Pusat Kanker Nasional RS. Kanker Dharmais (RSKD) dan Himpunan Perawat Onkologi Indonesia (HIMPONI) bekerjasama untuk pengembangan pelatihan dasar keperawatan onkologi dan beasiswa spesialis perawat onkologi telah terjalin sejak 2021.
Program spesialis perawat onkologi mulai mencetak lulusan yang merupakan perintis dan angkatan pertama spesialis perawat onkologi di Indonesia.
“Kami senang kemitraan yang diinisiasi Roche bersama para mitra kerja mulai membuahkan hasil ditandai kelulusan pertama para penerima beasiswa tenaga spesialis keperawatan onkologi. Capaian ini menunjukkan komitmen yang kuat dari seluruh mitra kerja untuk berkontribusi dalam mengurangi beban kanker dan meningkatkan hasil penatalaksanaan kanker,” tutur Presiden Direktur Roche Indonesia dr Ait-Allah Mejri.
Dekan FIK-UI, Agus Setiawan, S.Kp., M.N., D.N mengatakan,spesialis keperawatan onkologi
merupakan jenjang profesi baru di Indonesia.
"Sangat penting dibangun ekosistem yang mendukung pengembangan para tenaga spesialis ini agar memberikan peluang untuk menerapkan keahlian mereka serta sangat penting adanya regulasi yang mendukung pengembangan profesi," katanya.
Kolaborasi pengembangan tenaga spesialis perawat onkologi juga mendapatkan sambutan positif, ditandai dengan akan dibukanya Program Studi Spesialis Keperawatan Onkologi di Universitas Gadjah Mada (UGM).
FKKMK UGM mendukung penuh rencana strategis Kementerian Kesehatan untuk mempercepat pertumbuhan spesialis perawat onkologi di Indonesia.
Dengan banyaknya perawat berkualitas maka dapat mendukung tatalaksana kanker menjadi lebih baik dan kerjasama antara dokter onkologi dan perawat dapat menjadisatu paket pelayanan yang komprehensif dan tidak terpisahkan.
Visi kemitraan ini adalah adanya minimal satu orang spesialis perawat onkologi di setiap rumah sakit yang memberikan pelayanan kanker.