Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Benarkah Udara Dingin Bisa Sebabkan Bell’s Palsy? Begini Kata Dokter

Bell's palsy adalah kelumpuhan wajah yang biasanya terjadi di salah satu sisi wajah. Benarkah udara atau angin dingin bisa sebabkan bell's palsy?

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Benarkah Udara Dingin Bisa Sebabkan Bell’s Palsy? Begini Kata Dokter
mayoclinic.org
Mengenal apa itu Bell's Palsy. Penyakit yang ditandai dengan melemahnya otot-otot pada satu sisi wajah. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bell's palsy adalah kelumpuhan wajah yang biasanya terjadi di salah satu sisi wajah.

Sifatnya mendadak dan bisa terjadi dalam hitungan hari. Bahkan bisa bertahan beberapa minggu. 

Beredar informasi jika udara atau angin dingin bisa sebabkan bell's palsy, benarkah? 

Baca juga: Apa Itu Bells Palsy? Kelemahan Otot pada Separuh Wajah, Simak Gejala hingga Pengobatannya

Terkait hal ini, Dokter spesialis saraf konsultan neurodegeneratif dr Dyah Tunjungsari, SpN (K) dari Rumah Sakit Pondok Indah beri jawaban. 

Sejauh ini, dr Dyah mengungkapkan jika belum diketahui pasti penyebab dari penyakit ini. 

"Untuk penyebabnya sendiri sampai saat ini beberapa ahli menyatakan suatu proses tidak diketahui penyebab langsung," ungkapnya pada kanal YouTube RS Pondok Indah dilansir, Kamis (4/1/2024). 

Berita Rekomendasi

Ada beberapa yang mengungkapkan jika bell's palsy berkaitan dengan udara dingin.

"Studi mengatakan dikorelasikan dengan suhu dingin, dengan paparan angin misalnya, tapi akhirnya tidak konklusif," kata dr Dyah. 

Sampai saat ini kedua hal tersebut dianggap sebagai faktor risiko, tapi bukan penyebab langsung. 

Selain itu ada beberapa ahli yang mengatakan bahwa merupakan infeksi virus. Namun pendapat ini masih diperdebatkan. 

Lebih lanjut ia pun menjelaskan gejala bell's palsy yang perlu dikenali. 

Biasanya gejala bisa dilihat di daerah wajah.  Mata pasien sulit menutup atau berkedip. 

Kalau pasien diminta menutup mata, maka kelopak mata cenderung terbuka.

"Kemudian bisa lihat wajah sedikit mencong. Kalau pasien makan atau minum bisa bocor, kesulitan melakukan gerakan menggembungkan pipi," jelasnya. 

Ia pun mengajak masyarakat jika menemukan gejala tersebut, jangan lupa segera konsultasikan ke dokter.

"Karena ada beberapa diagnosis banding atau kemungkinan penyakit lain stroke yang harus disingkirkan," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas