Waspada, Lima Penyakit yang Kerap Muncul di Musim Penghujan
Adanya hujan menjadi suatu hal yang patut disyukuri. Selain cuaca lebih sejuk, dapat juga mengurangi polusi.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekarang sudah mulai memasuki musim penghujan.
Adanya hujan menjadi suatu hal yang patut disyukuri. Selain cuaca lebih sejuk, dapat juga mengurangi polusi.
Namun, ada beberapa penyakit yang sering terjadi dan perlu diwaspadai ketika memasuki musim penghujan
Hal ini diungkapkan oleh Dokter dan Pemerhati Kesehatan dr Reisa Boroto Asmoro.
"Harus lebih ekstra hati-hati, banyak yang tadinya sehat di musim panas, begitu hujan langsung sakit. Kalau selama musim pancaroba dan musim hujan banyak penyakit rentan terjadi," ungkapnya pada kanal YouTube Kementerian Kesehatan, Rabu (10/1/2024).
Munculnya penyakit disebabkan karena banyak faktor seperti kuman, virus, bakteri dan jamur.
Berikut lima penyakit yang rentan terjadi pada musim hujan.
Pertama influenza,
Influenza paling banyak disebab oleh virus. Batuk dan bersin menjadi salah satu gejala. Kadang diikuti dengan demam, pusing, mual, muntah.
"Ini memang sering terjadi karena virus influenza mudah menular di lingkungan yang muncul musim hujan," jelasnya.
Reisa mengimbau untuk lebih berhati-hati dan jangan anggap influenza remeh.
Karena kalau dibiarkan saja bisa mengakibatkan komplikasi seperti pneumonia, infeksi telinga dan lainnya.
Kedua, penyakit diare.
Ada banyak penyebab munculnya penyakit diare. Bisa kuman, virus, bakteri dan jamur. Semua ini memang paling sering ditemukan pada airnya kotor.
"Kan kadang-kadang di musim hujan cenderung becek, sumber air cenderung terkontaminasi. Ditambah tidak menjaga kebersihan dengan baik sehingga diare," jelas Reisa.
Diare punya komplikasi serius sehingga harus ditangani dengan baik.
Jangan sampai mengalami dehidrasi. Karena bisa sampai syok, penurunan kesadaran bahkan kematian.
Ketiga, Demam Berdarah Dangue (DBD)
Penyakit ini paling sering itu kan ditularkan gigitan nyamuk.
Curah hujan yang tinggi, lebih banyak kemungkinan munculnya air tergenang.
"Biasanya nyamuk suka di air bersih yang tergenang. Air hujan cenderung bersih. Sehingga kasus DBD sering kali meningkat selama musim hujan," jelas Reisa.
DBD adalah penyakit yang cukup berbahaya, karena bisa mengakibatkan pendarahan.
Memiliki gejala demam tinggi, sakit kepala hebat, terutama bagian sekitar mata, otot-otot hingga sendi.
Kalau sudah muncul pendarahan, biasanya di kulit akan muncul titik-titik merah.
Terus bisa disertai mual, muntah dan berbagai komplikasi.
Keempat, tipes atau demam tifoid.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi.
Bakteri ini mudah sekali berkembang di air banjir.
Bisa juga ditemukan pada makanan minuman yang tidak bersih atau tidak matang.
Tipe keluhan dari tipes bisa berupa demam, sakit kepala, gangguan pencernaan, diare, nyeri perut hingga sembelit.
Kelima, Leptospirosis.
Disebabkan oleh bakteri Leptospira. Penyakit ini ditularkan melalui sentuhan langsung dengan air yang sudah tercemar urin hewan terinfeksi bakteri ini.
Biasanya leptospirosis bisa disebabkan oleh hewan yang telah terinfeksi seperti tikus, anjing dan hewan ternak.
Gejalanya bisa demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, mual, muntah dan diare juga.
"Kalau ada keluhan seperti itu jangan dianggap sepele langsung ke fasilitas kesehatan. Agar segera diidentifikasi dan mendapat pengobatan yang tepat," pungkasnya.