Kisah Sekeluarga di Lebak Banten Lumpuh karena Gangguan Pembuluh Darah di Otak, Begini Caranya Hidup
Satu keluarga di Kampung Curug Cihuni, Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur Lebak Banten mengalami kelumpuhan.
Editor: Anita K Wardhani
Kisah Sekeluarga di Lebak Banten Lumpuh karena Gangguan Pembuluh Darah di Otak, Begini Caranya Hidup
TRIBUNNEWS.COM, LEBAK - Satu keluarga di Kampung Curug Cihuni, Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur Lebak Banten mengalami kelumpuhan.
Tak hanya dalam waktu sebentar, 7 dari 8 anggota keluarga mengalami kelumpuhan selama bertahun-tahun.
Baca juga: Polio Bisa Akibatkan Kelumpuhan Permanen, Tapi Bisa Dicegah dengan Imunisasi
Diantara keluarga yang lumpuh ini diketahui, 5 orang adalah kakak beradik, sementara 2 orang lainnya masih sepupu.
Sumantri misalnya, harus berjalan tertatih-tatih untuk melakukan aktifitas sehari-hari.
Ia baru mengalami kelumpuhan selama 2 tahun terakhir, setelah mendadak alami sakit bagian tubuh hingga lumpuh dan sulit berbicara.
7 anggota keluarga ini alami kelumpuhan dalam rentan waktu yang berbeda.
Misto merupakan anggota keluarga pertama yang mengalami kelumpuhan .
Sudah 20 tahun lebih lamanya ia hanya bisa terbaring di dalam rumah, dan sulit untuk berbicara.
Satu Keluarga Lumpuh, Hidup Penuh Keterbatasam, Dibantu Tetangga
Hidup sekeluarga yang mengalami kelumpuhan Mereka tinggal di rumah panggung dengan bilik dari bambu ini pun penuh keterbatasan.
Beruntung, para tetangga masih memperhatikan nasib mereka.
Baca juga: 7 Orang dalam Satu Keluarga di Lebak Banten Menderita Lumpuh: Begini Awal Mulanya
Secara bergantian, tetangga selalu memberikan bantuan makanan, termasuk bantuan dari aparat desa berupa beras.
Kembali sehat merupakan harapan terbesar mereka, dalam kondisi yang tak lagi dapat bergerak normal, uluran tangan pemerintah bisa jadi jawaban untuk keluarga ini.