Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Sub PIN Polio Menyasar Anak Usia 0-7 Tahun, Ini Dampak jika Terinfeksi Polio

Kemenkes melaksanakan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio secara serentak mulai Senin (15/1/2024), menyasar anak usia 0-7 tahun.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Sub PIN Polio Menyasar Anak Usia 0-7 Tahun, Ini Dampak jika Terinfeksi Polio
SURYA/Purwanto
Sejumlah siswa-siswi menerima vaksinasi Polio pada PIN (Pekan Imunisasi Nasional) kepada siswa di SDN 03 Kauman, Kota Malang, Jawa Timur, Senin (15/1/2024). Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melaksanakan Sub PIN Polio kepada anak-anak usia 0-7 tahun. Program tersebut dilaksanakan untuk mencegah kejadian luar biasa (KLB) polio. 

Penularan terjadi jika virus polio memasuki tubuh melalui mulut, dalam air atau makanan yang telah terkontaminasi dengan bahan feses dari orang yang terinfeksi.

Baca juga: Polio Umumnya Serang Anak-anak, Apakah Orang Dewasa Bisa Terinfeksi? Begini Kata Dokter

Bahaya pertama saat anak terinfeksi polio adalah terjadinya kerusakan pada saraf.

"Polio bisa menyebabkan kerusakan pada saraf tulang belakang, batang otak dan bisa menyebar ke tergantung kena saraf di mana," ungkapnya pada kanal YouTube Kemenkes, Minggu (14/1/2024). 

Akibatnya, anak bisa mengalami lumpuh layu akut atau hanya kaki saja yang mengalami kelumpuhan.

Bahaya kedua, yakni kematian.

Virus polio ini bisa menyebar ke otot-otot pernapasan dan membuat otot pernapasan ikut lumpuh.

"Bisa henti napas, sehingga risiko kematian bahkan kalau infeksi berat bisa lumpuh layu atau mungkin kecacatan," jelasnya. 

Berita Rekomendasi

Sehingga, selain kecacatan secara permanen, anak bisa berisiko alami kematian saat terinfeksi polio.

Sayangnya penyakit ini tidak dapat diobati.

Jika sudah terinfeksi dan mengalami lumpuh layu, maka anak bisa alami kecacatan seumur hidup. 

"Kalau sudah terinfeksi tidak bisa disembuhkan. Jadi hanya bisa mencegah semaksimal mungkin agar tidak bisa terkena," tegasnya.

"Karena ketika terinfeksi, obat-obat yang diberikan hanya mengurangi gejala, kesakitan, fisioterapi dan sebagainya. Tetapi tidak menyembuhkan 100 persen. Kita benar-benar harus mencegahnya," tambahnya.

(Tribunnews.com/Latifah/Aisyah Nursyamsi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas