Waspada Risiko Pakai Sandal Jepit atau Sandal Karet Bagi Pasien Diabetes
Dr. Junaidi M.Biomed dari Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso penggunaan sendal jepit atau karet punya risiko yang perlu diwaspadai
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Luka menjadi momok tidak menyenangkan bagi pasien diabetes.
Karena pasien kerap tidak menyadari adanya luka. Selain itu, luka pada pasien diabetes juga sulit untuk langsung pulih.
Kalau tidak langsung tertangani, khawatir bisa sebabkan infeksi yang berujung amputasi.
Untuk mencegah terjadinya luka, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Salah satunya dalam menggunakan alas kaki.
Menurut Dr. Junaidi M.Biomed dari Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso penggunaan sendal jepit atau karet punya risiko yang perlu diwaspadai.
"Pakai sendal karet, itu lecet di antara jari jempol dan telunjuk. Luka di sekitar situ. Dia tidak sadar mengalami luka," ungkapnya pada akun Instagram Kementerian Kesehatan, Jumat (19/1/2024).
Oleh karena itu untuk pencegahan terjadinya luka atau kalau sampai terhindar dari komplikasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, ketahui potensi risiko terjadinya luka dalam kegiatan sehari-hari. Kenali dan sadari.
Misalnya, para ibu berisiko terluka saat memasak di dapur.
Sebagian ibu ada yang menggunakan sendal jepit saat memasak.
Baca juga: Kenapa Luka Pada Pasien Diabetes Susah Sembuh? Begini Penjelasan Dokter
"Muslim habis wudu, juga pakai sendal jepit, kadang ada kerikil luka tidak disadari bisa luka," jelasnya.
Kedua, penderita diabetes harus mengetahui bentuk luka.
"Kalau secara awam, kita harus tahu dulu bentuk luka. Harus ada warna hitam, dia berlubang dan justru kalau luka diabetes bukan koreng tebal sekali. Tapi tipis-tipis. Biasanya luka mengeluarkan bau," jelasnya.
Jika terjadi luka, segera datang ke layanan kesehatan agar mendapatkan penanganan yang tepat dan benar.