Ibu Hamil Bisa Berisiko Gagal Jantung, Dokter Bagikan Tips Pencegahan
Ibu hamil punya risiko mengalami gagal jantung utamanya yang memiliki hipertensi, diabetes, obesitas hingga pola hidup tak sehat
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kehamilan adalah anugerah yang telah diberikan namun, ibu perlu waspada, saat kehamilan kadang kala ada gangguan kesehatan yang muncul.
Salah satunya adalah gagal jantung pada masa kehamilan atau dikenal dengan istilah Peripartum Cardiomyopathy (PPCM).
Kondisi kronis ketika jantung tidak memompa darah sebagaimana mestinya. Gagal jantung dapat terjadi jika jantung tidak dapat memompa (sistolik) atau mengisi (diastolik) secara memadai.
Menurut Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita Jakarta Mira Fauziah ibu hamil punya risiko mengalami gagal jantung.
Terutama jika ibu punya faktor risiko seperti alami hipertensi, diabetes, obesitas hingga pola hidup yang tidak sehat.
Selain itu gagal jantung juga berisiko terjadi pada trimester dua akhir, trimester ketiga dan pasca persalinan.
Baca juga: Perkuat Cegah Stunting dan Kesehatan Ibu Hamil, Ganjar-Mahfud Siapkan Program Satu Desa Satu Faskes
Pada saat itu volume darah ibu sedang tinggi-tingginya.
Selain itu, terjadi pula perubahan pembuluh darah jantung sampai otot jantung.
Tidak hanya itu, efek psikologis juga memengaruhi.
"Jadi sudahlah badan makin berat, kerja jantung berat, ditambah aspek psikologis yang kurang mengenakkan. Akan menambah beban dan risiko gagal jantung kehamilan,"ungkap dr Mira pada talkshow kesehatan secara daring, Minggu (4/2/2024).
Ia pun memberikan beberapa upaya pencegahan terjadinya gagal jantung pada ibu hamil.
Pertama, adalah menjalani gaya hidup yang sehat.
"Jangan sampai kita terkena hipertensi, diabetes dan obesitas. Jangan merokok. itu lifestyle secara umum bisa dilakukan mencegahnya," tambah dr Mira.
Kedua, jangan mengonsumsi makanan mengandung garam, gula dan lemak secara berlebihan.
"Kalau misalnya sudah punya faktor keturunan penyakit tersebut, sudah harus waspada. Kita perempuan (mungkin) tidak merokok tapi sering makan junk food, punya keturunan riwayat keluarga, diabetes, hipertensi hati-hati," imbaunya.
Ketiga, jangan lupa untuk melakukan olahraga secara rutin.