Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Perosi: Osteoporosis Bisa Dicegah Sedini Mungkin

Osteoporosis atau yang dikenal oleh masyarakat dengan sebutan keropos tulang merupakan penyakit silent epidemic.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Perosi: Osteoporosis Bisa Dicegah Sedini Mungkin
Shutterstock
Penting bagi Anda untuk tetap memperkuat tulang dan mencegah osteoporosis sedini mungkin. 

Bukan hanya berdampak terhadap gangguan fungsional saja tetapi juga akan mengalami disabilitas dan membutuhkan perawatan jangka panjang.

Diperkirakan bahwa angka kejadian patah tulang akibat osteoporosis dan disabilitas yang diakibatkannya lebih besar daripada mayortias penyakit tidak menular lainnya seperti stroke, penyakit kardiovaskuler, maupun penyakit keganasan.

Penanganan pada kasus osteoporosis membutuhkan pendekatan yang holistik, komprehensif, dan multidisipliner mulai dari fase promotif, preventif, kuratif hingga rehabilitatif agar dapat memberikan hasil yang terbaik guna mencapai kemampuan fungsional dan kualitas hidup paling optimal bagi pasien.

Ditambahkan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi Kebidanan dan Kandungan
Prof. Dr. dr. Ichramsyah A Rachman, SpOG(K), untuk mencegahnya maka bisa dilakukan dengan rajin senam osteoporosis.

Olahraga ini menitikberatkan pada keseimbangan, kelenturan sampai kekuatan otot tubuh.

Senam penguat tulang ini dipopulerkan oleh Perhimpunan Osteoporosis Indonesia.

"Olahraga ini terdiri atas pemanasan dan peregangan, latihan inti berupa aerobik, latihan beban, dan latihan keseimbangan serta pendinginan dan peregangan," tutur Prof Ichramsyah.

BERITA TERKAIT

Osteoporosis dapat menyerang tiba-tiba tanpa tanda khusus. Karena itu, ia mendorong untuk melakukan skrining atau pengecekan kepadatan tulang secara rutin atau dua tahun sekali.

Meski identik dengan penyakit pada lansia, Oseteoporosis bisa dicegah sejak sini, dengan memperhatikan asupan serta meninggalkan kebiasaan malas bergerak.

"Lakukan latihan fisik minimal 40 menit sehari, bisa berjalan, melompat ataupun berlari. Untuk lansia bisa dengan aerobik sesuai dengan kemampuan," ujar dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas