Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Cara Deteksi Awal Sesak Napas sebagai Tanda Anak Mengalami Pneumonia 

Pneumonia merupakan radang paru akut yang dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, misalnya bakteri atau virus.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Cara Deteksi Awal Sesak Napas sebagai Tanda Anak Mengalami Pneumonia 
http://www.healtharticlesforkids.org/
pneumonia 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - United Nations Children's Fund, atau Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (Unicef) ungkap jika 1,3 juta anak meninggal karena radang paru atau pneumonia. 

Tiap 39 detik ada 1 anak meninggal karena pneumonia di belahan dunia. 

Pneumonia merupakan radang paru akut yang dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, misalnya bakteri atau virus.

Gejala pneumonia diawali dengan demam dan gejala infeksi saluran pernapasan atas akut, misalnya batuk, yang kemudian memburuk menjadi sesak. 

Sesak merupakan gejala utama pada radang paru atau pneumonia. 

Menurut Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Hal ini diungkapkan oleh Dr Rina Triasih, M.Med (Paed), Ph.D, Sp.A(K) penting bagi orangtua untuk deteksi awal sesak napas.  

Berita Rekomendasi

"Ini menjadi penting karena tata laksana pneumonia.  Ada batasannya menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gampangnya 0-2 bulan itu kita lihat tanda khasnya," ungkap dr Rina pada media briefing virtual, Kamis (23/2/2024). 

Terutama saat ini marak ditemukan anak alami batuk dan pilek. Orangtua harus mengevaluasi tanda-tanda yang sesak napas

Tanda pertama, orangtua harus melihat tarikan napas anak setiap satu menit.

Baru lahir–1 tahun: 30–60 kali per menit. Usia 1–3 tahun: 24–40 kali per menit. Usia 3–6 tahun: 22–34 kali per menit.

Lebih dari itu, maka orangtua perlu mempertimbangkan untuk memeriksakan anak ke dokter. 

Kedua, ketika anak ada gerakan naik turun pada dada, maka harus segera dibawa ke dokter. Ketiga, pada tahap yang sudah berat, terlihat  gerakan di cuping hidung saat bernapas. 

"Jadi cuping hidungnya kembang kempis," imbuhnya. 

Keempat, salah satu tanda berat pada penyakit pneumonia adalah ketika ada tarikan dinding dada ke dalam.

"Kalau sesak akan ada cekungan di dada bagian bawah. Napas cepat, dinding dada bagian bawah itu akan tertarik ke dalam," jelasnya. 

Kalau sudah seperti itu, anak sudah harus dibawa ke rumah sakit terdekat. 

Dr Rina pun menekan jika pneumonia bisa diobati dengan antibiotika. Namun juga bisa dicegah. 

Pencegahannya bisa dimulai dari hidup bersih dan sehat. 

"Selain itu juga lewat vaksinasi. Allhamdulillah di Indonesia mulai tahun kemarin sudah ada vaksinasi PCV, vaksin mencegah pneumonia pada anak," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas