Sama-sama Bergejala Batuk, Ketahui Perbedaan Pneumonia, Asma hingga TBC
Batuk mengarah pada beberapa penyakit seperti radang paru (Pneumonia), asma hingga tuberkulosis. Bagaimana membedakannya?
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Batuk pada anak menjadi masalah yang sangat dikhawatirkan oleh orangtua.
Ini dikarenakan batuk mengarah pada beberapa penyakit seperti radang paru (Pneumonia), asma hingga tuberkulosis.
Sama-sama bergejala batuk, lantas bagaimana cara membedakan ketiganya?
Terkait hal ini, Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Hal ini diungkapkan oleh Dr Rina Triasih, M.Med (Paed), Ph.D, Sp.A(K). jelaskan perbedaan.
Pneumonia
Pneumonia atau radang paru-paru. Sifatnya akut atau terjadi dengan cepat yaitu selama tujuh hari.
"Biasanya anak akan batuk, disertai pilek, demam atau tidak,"tambah dr Rina.
Kemudian pada hari ketiga atau kelima anaknya tampak tidak aktif.
Pada anak yang masih ASI, tampak tidak kuat dalam menyusui. Gejala lain adalah napas yang cepat dan tampak ada tarikan dinding di dada.
Asma
Pada asma, batuk yang muncul biasanya bersifat kronik. Lama dan berulang.
Sifatnya bisa sembuh, namun dapat kambuh lagi. Munculnya batuk biasanya karena ada pemicu tertentu.
Jika asma kambuh atau alami serangan akan menimbulkan sesak napas.
Baca juga: Pneumonia Dijuluki Sillent Killer Pada Balita, Dokter Ungkap Alasan Penyakit Ini Bisa Picu Kematian
Sesak napas asma dengan Pneumonia pun berbeda. Kalau pneumonia bisa batuk 3-5 hari kemudian dia sesak.
"Kalau asma, biasanya batuk pagi, batuk nanti sore bisa langsung sesak atau besoknya. Perjalanan lebih cepat. Mekanismenya agak berbeda," tambah dr Rina.
Tanda yang lebih khas biasanya asma disertai bunyi bengek pada saat anak bernapas.
"Dan asma ini harus kita waspadai terutama kalau keluarganya juga ada asma juga, atau ada riwayat alergi," imbuhnya.
Tuberkulosis (TBC)
Gejala dari penyakit ini lebih kronis atau berjalan lama. Biasanya batuk dialami lebih dari dua minggu.
Sedangkan pada anak lebih besar atau remaja disertai dengan batuk darah. Kemudian baru diikuti dengan demam yang tidak tinggi.
Selain itu selama dua minggu, meski telah diberi antibiotik gejala batuk tidak kunjung membaik. Biasanya disertai berat badan yang turun.
"Segera bawa ke dokter pastikan pemeriksaan. Kita akan mewaspadai TBC pada anak dan remaja kalau kontak erat dengan pasien TBC. Misalnya bapak atau ibu TBC. Kalau ada gejala seperti ini waspada," tutupnya.