Aturan Minum Obat Bagi Pasien Jantung Selama Berpuasa di Bulan Ramadan
Aturan obat disesuaikan dengan jenisnya, misal obat yang berhubungan dengan penyakit jantung koroner, biasanya menggunakan obat pengencer
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pada bulan Ramadan, setiap umat muslim akan menjalankan satu kewajiban yaitu berpuasa sebulan lamanya.
Selama berpuasa, umat muslim tidak akan makan atu minum sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari sehingga pada beberapa pasien atau orang yang memiliki penyakit, punya aturan minum obat yang berbeda saat menjalankan puasa.
Salah satunya orang dengan penyakit jantung.
Minum obat terutama untuk pasien dengan sakit jantung itu juga harus dilakukan demi kesehatan yang selalu terjaga.
Baca juga: Perlu Diperhatikan, Ini yang Jangan Dilakukan Orang dengan Sakit Jantung Saat Berpuasa
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah sekaligus Konsultan Intervensi di Heartology Hospital, dr. Adrianus Kosasih, Sp.JP(K) pun bagikan tips aturan minum obat pasien jantung selama berpuasa.
Menurutnya aturan obat disesuaikan dengan jenisnya.
Misalnya, obat yang berhubungan dengan penyakit jantung koroner, biasanya menggunakan obat pengencer.
Obat pengencer yang digunakan bisa bersifat asam.
"Jadi itu tergantung obat, banyak jenis obat. Cuma kalau yang berhubungan dengan masalah penyakit jantung koroner. Terutama obat pengencer, golongan Acetylsalicylic itu, sifatnya asam," ungkapnya pada media briefing di Jakarta, Minggu (3/3/2024).
Untuk obat jenis ini biasanya dikonsumsi setelah makan.
"Apakah pagi saat sahur atau malam setelah buka. Makan pagi gak masalah, malam gak masalah," imbuhnya.
Lalu ada jenis obat jantung untuk kolestrol yang lebih baik dimakan di malam hari menjelang tidur.
"(Jadi) disesuaikan. Jangan obat siang, dibikin pagi dan malam saja," tutupnya.