Tak Bisa Sembarangan, Ketahui Kriteria untuk Bisa Jalani Operasi Bariatrik
Operasi bariatrik adalah pembedahan yang dilakukan untuk membantu menurunkan berat badan.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belakangan operasi bariatrik untuk menurunkan berat badan jadi perbincangan.
Beberapa publik figur tanah air pun ada yang memilih tindakan ini untuk menurunkan berat badan.
Operasi bariatrik adalah pembedahan yang dilakukan untuk membantu menurunkan berat badan.
Namun, metode ini ternyata tidak bisa sembarangan. Ada indikasi atau kriteria khusus seseorang boleh menjalankan operasi bariatrik.
Hal ini diungkapkan oleh Ahli gizi masyarakat Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum.
Baca juga: Melly Goeslaw Klaim Sembuh Total dari Diabetes Setelah Operasi Bariatrik
Menurutnya, operasi ini bersifat invasif yang langsung dapat mempengaruhi keutuhan jaringan tubuh pasien.
Upaya ini baru dilakukan jika cara diet konvensional tidak bisa dijalankan karena indikasi tertentu.
"Tentu saja tindakan invasi. Menganjurkan tindakan ini, kalau konvensional tidak bisa dijalankan," ungkapnya pada media briefing virtual yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Selasa (5/3/2024).
Berikut kriteria seseorang yang boleh menjalani operasi bariatrik:
1. Memiliki indeks massa tubuh di angka 32,5.
2. Ada penyakit penyerta yang dapat memperparah obesitas yang dialami. Misalnya jantung, hipertensi, gula dan sebagainya.
3. Terdapat kesulitan dalam menjalani hidup, diikuti dengan gangguan metabolisme.
4. Tidak berhasil menurunkan berat badan dalam waktu 3-6 bulan. Dengan kata lain, tidak ada penurunan berat badan signifikan.
5. Adanya komplikasi.
"Yang mana, sebelum operasi distabilkan dulu. Tidak langsung lambung digunting setengah. Dan indikasi tiap orang berbeda," pungkasnya.
Selain itu, sebelum melakukan operasi pasien perlu melakukan konsultasikan ke dokter spesialis bedah terlebih dahulu.
Setelah melakukan operasi juga tetap melakukan hidup aktif.
"Bukan berarti hanya duduk diam saja. Lakukan olahraga, tetap pantau dan dilakukan oleh dokter bedah," tutupnya.