Cegah Stunting dengan Manfaatkan Makanan Lokal
Indonesia kaya beragam jenis makanan yang mengandung nutrisi dan protein melimpah. Tiap wilayah, tentu punya jenis makanan yang berbeda.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain pemberian ASI eksklusif selama enam bulan lamanya, pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) juga dibutuhkan untuk cegah stunting.
MPASI biasanya diberikan pada anak saat menginjak usia 6 bulan.
Menurut Dokter spesialis anak, dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, Sp.A, MARS, dalam pemberian MPASI, orangtua perlu memanfaatkan pangan dengan menyesuaikan makanan lokal yang ada di wilayah tersebut.
Indonesia kaya beragam jenis makanan yang mengandung nutrisi dan protein melimpah. Tiap wilayah, tentu punya jenis makanan yang berbeda.
Baca juga: Cara Membedakan Anak Pendek karena Stunting dengan Pendek oleh Faktor Genetika
"Makanan lokal misalnya seperti ini, kita edukasi Nusa Tenggara Timur di mana karbohidrat di situ adalah jagung dan lauknya ikannya banyak,"ungkapnya pada acara konferensi pers peluncuran kampanye #PeduliASIBerkualitas Blackmores Pregnancy & Breastfeeding Gold bersama BKKBN dan IDAI di Jakarta, Rabu (6/3/2024).
Berarti sumber karbohidrat di NTT adalah jagung.
Sedangkan Papua, ada sagu. Kalau daerah sagu, berarti jenis karbohidratnya bukan beras.
Ini berlaku juga dengan protein hewani. Bisa saja pada satu wilayah, harga ayam lebih terjangkau ketimbang daging.
"Daging itu masih terlalu mahal. Ikan kembung, mungkin di Jakarta. Sedangkan di daerah pegunungan kaya akan burung atau ternak ayam," imbuhnya.
Menurut dr Pertiwi, pemanfaatan makanan lokal harus terus disosialisasikan ke masyarakat.