Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Penjelasan Medis Soal Sindrom Patah Hati yang Gejalanya Mirip Serangan Jantung

Kondisi ini terjadi ketika stres emosional atau fisik ekstrem menyebabkan bagian dari jantung membesar dan tidak berfungsi baik.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Penjelasan Medis Soal Sindrom Patah Hati yang Gejalanya Mirip Serangan Jantung
Shutterstock
Ilustrasi. Sindrom Broken Heart, atau yang secara medis dikenal sebagai Kardiomiopati Takotsubo, memiliki dasar biologis yang nyata dan memiliki efek yang serius pada jantung. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak cuma sekadar ungkapan, patah hati ternyata memiliki penjelasan secara medis.

Sindrom Broken Heart, atau yang secara medis dikenal sebagai Kardiomiopati Takotsubo, memiliki dasar biologis yang nyata dan memiliki efek yang serius pada jantung.

Berikut penjelasan yang diungkap oleh Dokter Dito Anurogo dikutip pada Sabtu (16/3/2024).

Sindrom Broken Heart pertama kali diidentifikasi di Jepang pada tahun 1990.

Kondisi ini terjadi ketika stres emosional atau fisik ekstrem menyebabkan bagian dari jantung membesar dan tidak berfungsi baik.

Sementara bagian lainnya berfungsi normal atau bahkan dengan kontraksi yang lebih kuat.

Berita Rekomendasi

Ketika seseorang mengalami stres berat maka tubuh akan melepaskan hormon adrenalin dan hormon stres lainnya.

Pada beberapa orang, terutama wanita tua dapat menyebabkan stunning dari otot jantung yang menyebabkan bagian dari jantung sementara melemah hingga mirip dengan serangan jantung.

Gejala Mirip dengan Serangan Jantung

Gejala Sindrom Broken Heart sangat mirip dengan serangan jantung, termasuk nyeri dada dan kesulitan bernapas.

Hal ini sering menyebabkan penderitanya dilarikan ke UGD dengan dugaan serangan jantung.

Namun, berbeda dari serangan jantung, penyumbatan arteri tidak sering ditemukan pada pasien dengan Sindrom Broken Heart.

Faktor risiko utama Sindrom Broken Heart adalah stres emosional berat. Seperti kematian orang yang dicintai, perceraian, atau bahkan kejutan yang terlalu menyenangkan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas