Peternak di Michigan Didiagnosis Flu Burung, Pakar Ingatkan Potensi Pandemi
Diketahui pekerja tersebut mengalami gejala pernapasan seperti batuk setelah terpapar langsung dengan sapi yang terinfeksi
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Seorang peternak di Michigan didiagnosis mengidap flu burung.
Kasus tersebut menjadi kasus kedua yang menjangkiti manusia dalam wabah flu burung yang menyerang sapi perah di AS.
Peternak tersebut tidak mengenakan alat pelindung diri (APD) dan memiliki riwayat kontak dengan sapi-sapi di peternakan yang hewannya terinfeksi.
Diketahui pekerja tersebut mengalami gejala pernapasan seperti batuk setelah terpapar langsung dengan sapi yang terinfeksi.
Ini adalah pertama kalinya flu burung menyebabkan gejala infeksi pernapasan pada manusia.
Dua kasus sebelumnya hanya mengalami konjungtivitis.
Baca juga: AS: Tidak Ada Bukti Penyebaran Flu Burung H5N1 di Kalangan Manusia
Menurut epidemiolog dan ahli kesehatan global Dicky Budiman ungkap gejala infeksi pernapasan ini menjadi sangat penting.
"Gejala pernapasan menunjukkan kemungkinan flu burung telah berevolusi dan ada potensi penyebaran antar manusia melalui udara atau droplets menjadi semakin dekat," ungkapnya pada Tribunnews, Jumat (31/5/2024).
Artinya flu burung punya potensi menjadi pandemi dan harus diwaspadai.
"Informasi ini penting karena menunjukkan bahwa flu burung H5 mungkin telah berevolusi. Sehingga semakin memiliki potensi ke arah penularan melalui udara, yang bisa meningkatkan risiko penularan antar manusia," tegasnya.
Dicky melanjutkan, situasi ini perlu jadi pertimbangan untuk menekankan pentingnya upaya pencegahan bagi mereka yang terpapar hewan terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi.
Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan seperti gunakan alat pelindung diri saat berinteraksi dengan hewan yang terinfeksi atau mungkin terinfeksi.
Hindari kontak langsung atau berkepanjangan dengan hewan yang terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi tanpa perlindungan.
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah berinteraksi dengan hewan atau lingkungan yang terkontaminasi.
Pastikan lingkungan kerja dan alat-alat yang digunakan disterilkan dan didisinfeksi secara rutin.
Jika mengalami gejala seperti batuk, demam, atau mata merah setelah kontak dengan hewan, segera cari bantuan medis.
Penanganan Bagi yang Terinfeksi
Kemudian pasien yang terinfeksi harus menjalani isolasi mandiri di rumah untuk mencegah penularan.
Penggunaan obat antivirus seperti oseltamivir dapat membantu mengurangi gejala dan mempercepat pemulihan.
Tetap pantau kondisi kesehatan dan hubungi petugas kesehatan jika gejala memburuk.
"Dengan mengambil langkah-langkah pencegahan ini, kita dapat mengurangi risiko penyebaran flu burung dan melindungi kesehatan masyarakat," katanya.