Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Gejala dan Faktor Risiko Batu Empedu yang Perlu Diketahui

Batu empedu adalah kondisi ketika terbentuknya massa padat yang terdiri dari kristal dalam kantong empedu atau saluran empedu di dalam tubuh.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
zoom-in Gejala dan Faktor Risiko Batu Empedu yang Perlu Diketahui
dr Axe
Ilustrasi - Nyeri akibat sakit batu empedu. 

4. Kehamilan: Selama kehamilan, tingkat hormon perempuan mengalami perubahan, termasuk meningkatnya kadar estrogen. 

Perubahan ini dapat mempengaruhi komposisi empedu dan menyebabkan batu empedu terbentuk.

5. Obesitas dan pola makan: Kegemukan dan pola makan yang tidak sehat, khususnya diet lemak dan rendah serat, dapat meningkatkan risiko pembentukan batu empedu karena dapat merubah komposisi dan konsentrasi empedu.

Jenis-Jenis Batu Empedu

Berdasarkan komposisinya, batu empedu dapat dibedakan menjadi tiga jenis utama:

1. Batu Kolesterol: Jenis batu empedu ini merupakan yang paling umum ditemui, terdiri dari sebagian besar kolesterol. 

Batu kolesterol terbentuk ketika konsentrasi kolesterol dalam empedu melebihi kemampuan empedu untuk melarutkannya. Biasanya berwarna kuning hingga cokelat.

Berita Rekomendasi

2. Batu Pigmen: Batu pigmen terbentuk ketika pigmen bilirubin, zat yang dihasilkan dari pemecahan sel darah merah, terakumulasi dalam empedu

Jenis batu ini berhubungan dengan kondisi medis tertentu, seperti sirosis hati, anemia hemitik, atau infeksi saluran empedu. Batu pigmen cenderung berwarna cokelat atau hitam.

3. Batu Campuran: Seperti namanya, batu empedu jenis ini terdiri dari campuran kolesterol dan pigmen.

 Keberadaan batu campuran umumnya dikaitkan dengan penjelasan faktor risiko atau penyebab batu empedu, seperti obesitas atau kehamilan.

“Penting untuk mencatat bahwa jenis batu empedu dapat memiliki karakteristik yang berbeda. Identifikasi jenis batu empedu yang tepat memegang peranan penting dalam menentukan pilihan perawatan yang sesuai. Ini melibatkan evaluasi oleh tenaga medis yang tepat sehingga terapi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien,” ungkap dr. Irsan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas