Sering Dianggap Sama, Kenali Gejala dan Penanganan Tepat Gerd dan Tukak Lambung
Gerd biasanya terjadi setelah makan atau berbaring dan dapat memburuk dengan faktor pemicu seperti makan makanan pedas, makanan berlemak, minum alkoho
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Acos Abdul Qodir
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau meminimalisir agar gerd dan tukak lambung tidak bertambah parah adalah sebagai berikut:
1. Atur pola makan: Makan dalam porsi lebih kecil dan lebih sering, hindari makanan pedas, berlemak, atau asam, serta hindari makan sekurang-kurangnya 3 jam sebelum tidur.
2. Hindari faktor pemicu: Kurangi konsumsi alkohol, kafein, dan merokok.
3. Obat-obatan: Meskipun gerd dapat hilang sementara dengan menggunakan obat pereda nyeri, namun tetap perlu memperhatikan aturan minum agar tetap sesuai resep dan petunjuk dokter.
Untuk gerd, umumnya orang bisa mengontrol gejalanya melalui perubahan gaya hidup dan pengobatan.
Namun, dalam beberapa kasus gerd membutuhkan perawatan jangka panjang.
Lalu, untuk tukak lambung dapat sembuh sepenuhnya dengan pengobatan sesuai petunjuk dari dokter, terutama pada kasus yang disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori.
"Namun, hasil pengobatan dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor termasuk kepatuhan pasien terhadap pengobatan dan penyebab utama tukak lambung," terang dia.
Pemeriksaan untuk Penyakit Gerd dan Tukak Lambung
Ada beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi penyakit gerd dan tukak lambung:
1. Endoskopi: Pemeriksaan melibatkan penggunaan tabung fleksibel yang dilengkapi dengan kamera untuk melihat lapisan dalam kerongkongan, lambung atau usus dua belas jari. Endoskopi memungkinkan dokter untuk mendapatkan gambaran langsung tentang peradangan, luka, atau tukak yang mungkin terbentuk.
2. Biopsi: Selama endoskopi, dokter juga dapat mengambil sampel jaringan (biopsi) untuk dianalisis di laboratorium guna mendeteksi keberadaan bakteri atau perubahan sel yang menunjukkan kemungkinan kanker.
3. Tes Asam 24 jam: Tes ini bertujuan untuk mengukur jumlah asam lambung yang masuk ke kerongkongan selama 24 jam. Selama tes ini, pasien akan dipasangkan alat kecil di kerongkongan dan alat tersebut akan merekam secara otomatis tingkat asam dari lambung.
4. Manometri Esofagus: Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengukur kontraksi otot esofagus dan fungsi kerongkongan. Manometri esofagus dilakukan dengan memasukkan tabung tipis yang sudah dilengkapi dengan sensor ke dalam kerongkongan untuk merekam aktivitas otot pada saat pasien menelan.
5. Pemeriksaan Urea Napas: Tes ini sering digunakan untuk mendeteksi keberadaan bakteri Helicobacter pylori. Pasien akan menghirup urea yang mengandung isotop dan jika terdeteksi bakteri Helicobacter pylori dalam lambung, maka bakteri akan mengubah urea menjadi karbondioksida yang akan dikeluarkan melalui napas.
Selain pemeriksaan-pemeriksaan tersebut, dokter juga akan melihat riwayat medis pasien, melakukan wawancara mengenai gejala dan mengobservasi kondisi pasien secara keseluruhan.
"Ini membantu dalam memberikan diagnosis yang akurat dan menentukan penanganan yang tepat, apakah pasien mengalami penyakit gerd atau tukak lambung," ungkap dr. Hasan.
Apabila memiliki permasalahan mengenai nyeri pada lambung, gerd atau masalah pada lambung lainnya, segera datang ke dokter untuk melakukan konsultasi.