Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kembangkan Stem Cell Halal dan Aman, Dosen Unair Raih Penghargaan WIPO Award Kemenhumkam

Ahli stem cell dari Universitas Airlangga Dr. Purwati, dr., Sp.PD, KPTI, FINASIM mendapatkan penghargaan Anugerah Kekayaan Intelektual tahun 2024.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Kembangkan Stem Cell Halal dan Aman, Dosen Unair Raih Penghargaan WIPO Award Kemenhumkam
Tribunnews.com/Rina Ayu
Ahli stem cell dari Universitas Airlangga Dr. Purwati, dr., Sp.PD, KPTI, FINASIM meraih penghargaan WIPO National Award dari Kemenhukam di Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu (12/6/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Kementerian Hukum dan HAM (Kemenhumkam) memberikan penghargaan Anugerah Kekayaan Intelektual tahun 2024.

Pada momentum ini, Kemenkumham memberikan penghargaan WIPO National Award for Inventor.

Ahli stem cell dari Universitas Airlangga Dr. Purwati, dr., Sp.PD, KPTI, FINASIM menjadi salah satu penerimanya.

"Sejauh ini sel punca bisa digunakan untuk penanganan berbagai penyakit, dari penyakit degenerative, imbalance immune system maupun cancer. Serta penelitian di bidang genomic termasuk didalamnya gene engineering Insya Allah bermanfaat untuk diagnostic dini cancer, presisi obat dan juga untuk mengobati kancer dan penyakit-penyakit genetik lainnya,” jelas dr.Purwanti yang ditemui di sela-sela acara pada Rabu (12/6/2024).

Dr Purwanti diketahui merupakan dokter ahli penyakit dalam yang menekuni penelitian di bidang stem cell atau sel punca dan juga gene engineering.

Dr. Purwati sebelumnya telah mengantongi 13 paten dan HKI dari Kemenkumham dalam kurun waktu 2015 - 2020, baik itu terkait stem cell atau sel punca dan juga gene engineering atau gene editing.

Berita Rekomendasi

Serta menghasilkan produk hilirisasi berupa skincare sebanyak 14 varian yang bernama PRUALLURE dan GFs Secret di tahun 2023.

Ia mengungkapkan, dukungan ini sangat diperlukan mengingat masih banyaknya elemen dalam penelitian sel punca dan genomic yang bisa dieksplorasi.

Ahli stem cell dari Universitas Airlangga Dr. Purwati, dr., Sp.PD, KPTI, FINASIM meraih penghargaan WIPO National Award dari Kemenhukam di Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu (12/6/2024).
Ahli stem cell dari Universitas Airlangga Dr. Purwati, dr., Sp.PD, KPTI, FINASIM meraih penghargaan WIPO National Award dari Kemenhukam di Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu (12/6/2024). (Tribunnews.com/Rina Ayu)

"Dengan anugerah penghargaan ini, artinya pemerintah memberi perhatian dan dukungan yang maksimal terhadap dunia penelitian medis di Indonesia, khususnya terkait sel punca dan juga gene engineering ,” ujar dr. Purwati

Dr Purwanti menyebut, sejauh ini sel punca masih banyak yang bisa diteliti, karena sifatnya yang sangat adaptif. Sel punca bisa berubah dan beregenerasi sesuai garisnya.

Ia berharap masyarakat bisa lebih mengenal terapi sel punca sebagai upaya pengobatan yang non-invasif, efektif dan aman.

“Kami juga di Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga terus melakukan penelitian dan inovasi-inovasi terkait terapi stem cell, yang aman, halal, efektif dan beresiko rendah. Karenanya saya sendiri berharap agar masyarakat bisa lebih banyak mengenal stem cell secara lebih jauh dan memanfaatkan stem cell di dalam negeri untuk mencegah capital flight,” ungkap dr. Purwati.

Dalam kegiatan yang sama, menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada kementerian/lembaga, kreator, inventor dan stakeholder terutama pengimplementasian kekayaan intelektual (KI) dapat dipertahankan dan ditingkatkan bersama.

Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk saling bersinergi dan berkolaborasi untuk mewujudkan ekosistem KI yang kondusif.

Baca juga: Dosen Airlangga Raih Rekor MURI Terkait Inovasi Teknologi Stem Cell

"Ekosistem KI adalah sebuah siklus berkelanjutan yang melibatkan sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan yang terdiri dari tiga elemen utama, yaitu kreasi, proteksi, dan utilisasi. Pembangunan ekosistem KI saat ini masih berada pada tahap awal, artinya masih banyak yang perlu dilakukan untuk mencapai kematangan dan keberlanjutan," jelas Yasonna.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas